Cek Fakta: Bahlil Lahadalia Terseret Kasus Korupsi Tambang di Kaltara, Benarkah?

Bella Suara.Com
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 05:00 WIB
Cek Fakta: Bahlil Lahadalia Terseret Kasus Korupsi Tambang di Kaltara, Benarkah?
Cek Fakta: Bahlil Lahadalia Terseret Kasus Korupsi Tambang di Kaltara, Benarkah? (Turnbackhoax)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Channel YouTube bernama Garis Politik baru-baru ini mengunggah sebuah video dengan narasi yang mengklaim bahwa Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, terlibat dalam kasus korupsi tambang di Kalimantan Utara.

Video tersebut dipublikasikan pada 26 Juli 2024 dengan judul provokatif. Berikut adalah narasi dalam unggahan tersebut:

"BAHLIL TERSERET KORUP TAMBANG DI KALTARA?

MENGEJUTKAN..!
BAHLIL DI SERET KPK?
KORUPSI TAMBANG DI ESDM DAN KALTARA,"

Baca Juga: Tiga Kali Bilang 'Katanya Siapa?' Jokowi Tepis Isu Rehuffle Kabinet

Mengutip turnbackhoax yang telah melakukan penelusuran dan verifikasi, ditemukan bahwa video tersebut adalah hasil manipulasi.

Thumbnail video yang menunjukkan penyidik KPK sedang melakukan tindakan hukum terhadap Bahlil Lahadalia ternyata merupakan gabungan dari beberapa gambar yang berbeda, yang digabungkan untuk menciptakan kesan yang salah.

Cuplikan video tersebut juga tidak memberikan bukti yang mendukung klaim bahwa Menteri Bahlil terlibat dalam kasus korupsi tambang.

Narator dalam video hanya membacakan artikel dari situs bisnis.com yang membahas kemungkinan pemanggilan Bahlil sebagai saksi dalam kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, bukan terkait korupsi tambang di Kalimantan Utara.

Dengan demikian, narasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube Garis Politik tersebut adalah tidak benar dan tergolong dalam konten yang dimanipulasi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melesat! Tembus Rp1.433.000 per Gram

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap informasi yang beredar dan selalu melakukan verifikasi sebelum mempercayai atau menyebarkan berita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI