Suara.com - Ada fakta baru terkait tewasnya Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh yang disebut-sebut mendapatkan serangan udara Israel terbantahkan.
New York Times (NYT) melaporkan pada Kamis (1/8/2024), bahwa tewasnya Ismail Haniyeh tersebut akibat adanya ledakan bom yang sudah tertanam.
Bom tersebut berdasarkan laporan NYT sudah ditanam sejak dua bulan lalu di tempat Ismail Haniyeh menginap di Teheran. .
Laporan NYT tersebut mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, dua pejabat Iran, dan lima pejabat Timur Tengah.
Baca Juga: Bingung Gerainya Masih Ramai di Mal, Zita Anjani Trauma Melihat Starbucks
Haniyeh dibunuh pada Rabu dini hari di dalam kamar tempat dia menginap di sebuah kompleks yang dikelola oleh Garda Revolusi Iran (IRGC) ketika dia mengunjungi Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden.
Seorang pengawalnya juga tewas dalam ledakan tersebut. Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, menurut para pejabat.
Bahkan, ledakan itu mengguncang bangunan, menghancurkan beberapa jendela, dan meruntuhkan sebagian dinding luar, menurut dua pejabat IRGC.
Israel biasanya tidak mengaku bertanggung jawab secara terbuka atas pembunuhan yang mereka lakukan di Iran.
Namun, Hamas, pejabat Iran, dan beberapa pejabat AS mengonfirmasi bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.
Baca Juga: Duar! Ledakan Besar di Kedai Teh Nigeria: 19 Jiwa Melayang, Boko Haram Diduga Pelakunya
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Rabu bahwa pemerintahnya tidak mengetahui sebelumnya tentang rencana pembunuhan Haniyeh.
Dua pejabat Iran mengatakan mereka tidak tahu bagaimana atau kapan bom tersebut ditanam di kamar Haniyeh.
Mereka mengatakan pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah, menginap di kamar sebelah yang tidak terlalu rusak oleh ledakan, yang menunjukkan bahwa Haniyeh memang sengaja dijadikan target.