Suara.com - Banjir bandang yang terjadi di Tiongkok atau China awal pekan menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya hilang.
Berdasarkan laporan kantor berita Xinhua, pada Kamis (1/8/2024) tercatat ada sebanyak 30 orang tewas dan 35 orang hilang di Tiongkok Tengah.
Hujan berhari-hari melanda negara itu disebabkan Topan Gaemi, yang bergerak dari Filipina dan Taiwan dan mendarat di Tiongkok timur seminggu yang lalu.
Dengan adanya bencana itu, provinsi Hunan yang berbukit dan terkurung daratan terkena dampak sangat parah.
Baca Juga: Lautan Manusia Iringi Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi dari kota Zixing setelah beberapa daerah mengalami curah hujan sebesar 645 milimeter (25 inci) hanya dalam 24 jam.
Banyak jalan yang menghubungkan kota-kota di wilayah Zixing untuk sementara terputus karena cuaca ekstrem, yang juga mempengaruhi infrastruktur pasokan listrik dan komunikasi.
Pada hari Kamis, stasiun televisi negara CCTV mengatakan bahwa "jalan, listrik dan komunikasi di delapan kota di kota Zixing yang paling parah terkena dampak Topan Gaemi pada dasarnya telah dibuka".
“Temuan awal menunjukkan bahwa ada 30 orang tewas dan 35 orang hilang,” kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.
Pada hari Selasa, Xinhua mengatakan empat orang tewas dan tiga orang hilang di Zixing.
Baca Juga: Sengaja atau Trik? Pelatih Cina Bocorkan Informasi Tim, Shin Tae-yong Wajib Manfaatkan
Tiga orang tewas di wilayah Yongxing, Hunan, kata Xinhua pada Selasa, sementara tanah longsor pada Minggu menewaskan 15 orang di wilayah lain di provinsi tersebut.