Suara.com - Sebagai dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang mendalam. Nilai-nilai ini dijabarkan lebih lanjut dalam 45 butir pedoman yang mencakup setiap sila. Setiap warga negara Indonesia diharapkan memahami dan mengamalkan butir-butir tersebut.
Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) telah merumuskan 45 butir pedoman pengamalan Pancasila. Butir-butir ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari lima sila Pancasila dan menjadi acuan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila.
Berikut ini cara menghapal 45 butir Pancasila, seperti dirangkum Suara.com, Kamis (1/8/2024).
45 Butir-Butir Pancasila
Baca Juga: Contoh Pengamalan Butir Pancasila Sila Ke-1 di Lingkungan Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
- warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
- Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Baca Juga: Butir Pancasila Sila Ke-4 dan Contohnya: Menggali Makna Musyawarah dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Cara Mudah Menghafal 45 Butir Pancasila
1. Pahami Dulu, Baru Hafal
Baca berulang kali: Semakin sering Anda membaca teks, semakin akrab Anda dengan isinya.
Cari tahu artinya: Pahami makna setiap kata dan kalimat. Dengan memahami isi, Anda akan lebih mudah mengingatnya.
Buat ringkasan: Buat ringkasan singkat dari setiap paragraf atau bagian penting. Ini akan membantu Anda fokus pada ide utama.
2. Manfaatkan Teknik Mnemonic
Buat akronim: Ubah kata-kata kunci menjadi akronim yang mudah diingat.
Visualisasikan: Hubungkan kata-kata dengan gambar atau cerita yang unik.
Gunakan metode loci: Bayangkan menempatkan informasi yang ingin Anda hafal di berbagai lokasi yang familiar.
3. Rekam dan Dengarkan
Rekam suara Anda: Baca teks dengan lantang dan rekam suaranya.
Dengarkan berulang kali: Dengarkan rekaman saat Anda sedang melakukan aktivitas lain, seperti berolahraga atau bepergian.
4. Ajarlah Orang Lain
Jelaskan pada teman atau keluarga: Dengan menjelaskan pada orang lain, Anda akan memaksa otak Anda untuk memproses informasi secara lebih mendalam.
Buat catatan ringkas: Membuat catatan singkat sambil menjelaskan akan membantu Anda mengidentifikasi bagian-bagian yang belum Anda kuasai.