Pada 29 Juli, protes dimulai di Venezuela. Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa terjadi di Caracas.
Para pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom molotov kepada petugas penegak hukum.
Menurut Kantor Kejaksaan Agung, sebanyak 77 petugas penegak hukum terluka. Mereka yang ditahan didakwa dengan penghancuran infrastruktur negara, penghasutan kebencian, dan terorisme.
Pemerintah Venezuela mengatakan sejumlah negara campur tangan dalam pemilihan dan hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri.
Moskow mengatakan bahwa oposisi Venezuela harus mengakui kekalahan dalam pemilihan.
Selain itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan negara-negara ketiga untuk tidak mendukung upaya mendestabilisasi situasi di dalam Venezuela.