Suara.com - Warga Desa/Kecamatan Junerejo Kota Batu digegerkan dengan penggerebekan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Kamis (1/8/2024). Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap tiga orang penghuni rumah tersebut yang masih bertalian darah, anak dan orangtua.
Ketua RT 01/RW 08, Yulianto mengatakan, tiga orang yang ditangkap tersebut terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan.
Yulianto menyebut, ketiganya merupakan ayah, ibu dan seorang anak berusia kurang lebih 19 tahun.
Ia mengemukakan bahwa mereka berasal dari Jakarta dan mengontrak di rumah milik warga Jakarta pula.
Baca Juga: Geger Penangkapan Terduga Teroris di Stasiun Solo Balapan, PT KAI Buka Suara
Yulianto mengemukakan, rencananya mereka akan mengontrak rumah ini selama dua tahun dan kini, sudah 1,5 tahun tinggal di rumah tersebut.
Keluarga tersebut dianggap Yulianto tertutup. Lantaran itu, ia kebingungan untuk mencari cara menemui keluarga ini tanpa dicurigai.
"Saya sempat bingung bagaimana caranya masuk ke rumah mereka. Akhirnya, kita saya bersama anggota Polri berpura-pura meminta sumbangan HUT RI," katanya mengutip Times Indonesia-jaringan Suara.com, Kamis (1/8/2024).
"Kita diterima baik oleh istrinya, kemudian sang suami datang memberikan uang Rp 50 ribu," ujar Yulianto.
Setelah berhasil masuk ke dalam rumah tersebut, Detasemen 88 Anti Teror langsung menggambarkan kondisi rumah yang dihuni oleh satu keluarga ini.
Baca Juga: 3 Terduga Teroris Ditangkap Di Kota Baru, Densus 88 Kerahkan Tim Jibom
Saat ditanya posisinya ketika penggerebekan berlangsung, Yulianto sedang berada di Malang Selatan.
Perihal pekerjaan ketiga terduga teroris, Yulianto kembali mengatakan tidak mengetahui secara persis.