Ahli Gizi IPB Minta Pemerintah Prioritaskan Makan Bergizi untuk Siswa dari Keluarga Miskin

Kamis, 01 Agustus 2024 | 15:16 WIB
Ahli Gizi IPB Minta Pemerintah Prioritaskan Makan Bergizi untuk Siswa dari Keluarga Miskin
Siswa SD Tugu Solo saat menikmati menu dari program makan bergizi gratis, Kamis (25/7/2024). [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah diingatkan untuk buat skema prioritas dalam membagikan makan bergizi di sekolah. Dengan anggaran yang terbatas, pemerintah disarankan untuk memprioritaskan beri makan bergizi kepada siswa yang berasal dari keluarga miskin.

Ahli Pangan dan Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, mengatakan pemerintah harus sudah lakukan identifikasi dan pendataan siswa berdasarkan status sosial ekonomi.

Siswa dari keluarga tidak mampu yang harus jadi prioritas untuk diberikan kupon makan bergizi tersebut.

"Anak-anak miskin itu berisiko mengalami kurang gizi, dia itu tidak minum susu dan sebagainya. Tapi kalau dari sekolah-sekolah yang bagus, anak-anaknya tiap hari aja diantar ke sekolah pakai mobil oleh orang tuanya," kata Ali kepada Suara.com, dihubungi Kamis (1/8/2024).

Baca Juga: Anggaran Makan Siang Bergizi Cuma Rp 15 Ribu Per Anak, Ahli Gizi Sarankan Tak Perlu Ada Susu

Dari 82,9 juta anak yang ditargetkan mendapat makan bergizi, menurut Ali, belum tentu seluruhnya benar-benar perlu bantuan makan bergizi.

"Di Indonesia ini kan banyak juga anak-anak sekolah yang dari golongan elit, belum tentu dia memerlukan makanan bergizi gratis. Sehingga kalau itu segmented berdasarkan status sosial ekonomi, maka anggarannya itu akan fokus benar-benar untuk memperbaiki gizi anak-anak miskin," kata Guru Besar IPB tersebut.

Sehingga, program makan bergizi itu diharapkan juga bisa bantu memperbaiki status gizi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin. Untuk itu, Ali menyarankan utamakan lauk pauk berupa protein hewani.

"Kalau bicara tentang anak balita miskin dan kemudian dia stunting, itu anjurannya kalau makan lauknya dua jenis pakanan hewani. Misalnya, dia dikasih telur sama daging ayam," ujarnya.

Oleh sebab itu, anggaran Rp15 ribu per orang untuk satu porsi makan bergizi itu disarankan lebih mengutamakan penyediaan lauk protein hewani.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Plus Susu? Airlangga: Belum Deal!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI