Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI fraksi PKS, Mulyanto turut mengomentari soal santernya kabar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang dikabarkan akan menggantikan posisi Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM. Dia berharap kabar tersebut cuma gosip belaka.
Terkait isu reshuffle itu, Mulyanto menilai sangat tidak efektif jika pergantian menteri dilakukan kekinian.
Sementara masih banyak tugas yang harus diselesaikan Kementerian ESDM.
"Itu langkah bongkar-pasang yang kurang tepat. Apa yang bisa diharapkan dari menteri baru secara struktural dalam waktu kurang dari dua bulan. Pembahasan dengan DPR juga hanya tinggal satu masa sidang lagi," kata Mulyanto kepada Suara.com, Kamis (1/8/2024).
Ia menjelaskan, dari sisi perundangan, di ujung masa pemerintahan ini, pekerjaan rumah yang tersisa yang harus dituntaskan Menteri ESDM adalah RUU EBET, PP KEN (Kebijakan Energi Nasional), dan RUU Migas. Baginya, kalau reshuffle benar-benar dilakukan, Presiden Jokowi hanya akan terlihat seperti orang yang kurang kerjaan.
"Apa regulasi ini bisa diselesaikan kalau tiba-tiba berganti Menteri. Menurut saya justru akan semakin molor. Tidak perlu lah reshuffle sekarang. Presiden (Jokowi) seperti kurang kerjaan,” ujarnya.
Mulyanto menambahkan yang lebih perlu dilakukan Presiden saat ini adalah menertibkan bidang kerja para menteri yang semrawut. Bukan reshuffle jelang suksesi.
“Dari pada ganti menteri lebih baik kembalikan tugas masing-masing kementerian sesuai tupoksinya," pungkasnya.
Baca Juga: Santer Isu Arifin Tasrif Bakal Diganti Bahlil, Jokowi Akui Berpeluang Reshuffle Menteri, Asal....
Isu adanya reshuffle kabinet menteri kembali mencuat di akhir masa jabatan Jokowi sebagai presiden. Bahkan, santer kabar Menteri ESDM Arifin Tasrif bakal digantikan oleh Bahlil Lahadalia.
Menanggapi isu tersebut, Jokowi awalnya menyebut reshuffle di kabinet menteri bisa saja terjadi. Peluang reshuffle itu bisa terjadi bila memang diperlukan.
"Ya (reshuffle) bisa saja kalau diperlukan, kalau diperlukan," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis.
Jokowi juga sempat mempertanyakan soal isu pergantian Arifin Tasrif dari jabatan Menteri ESDM.
Menanggapi pertanyaan terkait hal tersebut, Jokowi justru bertanya balik kepada awak media mengenai isu yang dimaksud.
"Katanya siapa?" tanya Jokowi.
Jokowi kembali menanggapi dengan pertanyaan serupa saat ditegaskan bahwa kabar reshuffle Menteri ESDM itu dari isu yang beredar
"Katanya siapa?" ujar Jokowi.
Begitu juga saat awak media mengonfirmasi apakah isu tersebut benar atau tidak.
"Katanya siapa?" tanyanya.
Jokowi lantas menegaskan dirinya enggan menanggapi perihal isu. Menurutnya isu tersebut tidak perlu ditanggapi.
"Ya isu emang enggak usah saya jawab. Enggak usah saya jawab," kata Jokowi.
Reaksi Arifin Tasrif dan Bahlil
Sebelumnya, Arifin Tasrif dan Bahlil juga telah menggubris soal isu reshuffle kabinet di ujung pemerintahan Jokowi.
Sambil berkelakar, Arifin justru berbalik bertanya kepada awak media soal mencuatnya isu reshuffle tersebut.
"Ya kalau benar kenapa (sambil tertawa). Insyaallah. pokoknya kalian sehat sehat ya," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (30/7/2024
Terpisah, Bahlil menampik dirinya akan dilantik sebagai Menteri ESDM. Bahlil mengaku, dirinya masih bekerja di Kementerian Investasi/BKPM.
"Saya kerja di Kementerian investasi Bukan saya, banyak kerjaannya saya hari ini," imbuh Bahlil di kantornya.
Ketika ditanya soal sosok Rosan Roeslani yang akan menggantikannya di Kementerian Investasi, Bahlil kembali mengaku tidak tahu.