Remaja 17 Tahun Didakwa atas Insiden Penusukan Massal yang Tewaskan 3 Anak di Inggris

Bella Suara.Com
Kamis, 01 Agustus 2024 | 08:46 WIB
Remaja 17 Tahun Didakwa atas Insiden Penusukan Massal yang Tewaskan 3 Anak di Inggris
Para korban penusukan massal di Inggris (Dok.Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja berusia 17 tahun didakwa atas tiga tuduhan pembunuhan, sepuluh percobaan pembunuhan, dan kepemilikan senjata tajam, setelah insiden tragis di pusat komunitas The Hart Space.

Tiga anak-anak, Bebe King (6 tahun), Elsie Dot Stancombe (7 tahun), dan Alice Dasilva Aguiar (9 tahun), meninggal dunia akibat serangan yang terjadi saat acara "Taylor Swift Yoga and Dance Workshop" berlangsung di kota tepi pantai di utara Liverpool tersebut.

Pelaku, yang diketahui berasal dari desa Banks di Lancashire namun lahir di Cardiff, Wales, dijadwalkan menghadapi proses hukum di Pengadilan Magistrat Kota Liverpool, Kamis. Sarah Hammond, kepala jaksa penuntut umum untuk Mersey-Cheshire, menekankan pentingnya menjaga integritas proses hukum yang tengah berlangsung.

Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditangkap atas dugaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan (Dok. Mirror)
Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditangkap atas dugaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan (Dok. Mirror)

"Kami mengingatkan semua pihak bahwa proses pidana terhadap terdakwa sedang berlangsung dan bahwa ia berhak mendapatkan pengadilan yang adil," ujarnya dikutip suara.com melalui sky news.

Baca Juga: Belum Dipakai Shin Tae-yong, Elkan Baggott Makin Berjaya di Liga Inggris, Pelatih Ipswich 'Geleng-geleng Kepala'

"Sangat penting untuk tidak ada laporan, komentar, atau penyebaran informasi daring yang dapat merusak proses ini. Pikiran kami tetap bersama keluarga dari semua yang terkena dampak dari peristiwa mengerikan ini," lanjut Sarah.

Serangan ini tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan delapan anak lainnya menderita luka tusukan, dengan lima di antaranya masih dalam kondisi kritis. Dua orang dewasa, termasuk salah satu penyelenggara acara, juga berada dalam kondisi kritis setelah mengalami cedera.

Kejadian tersebut tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, namun sempat memicu kerusuhan di wilayah tersebut hingga mengakibatkan lebih dari 100 orang ditangkap di London pada Rabu malam saat protes kekerasan meletus.

Demonstran berkumpul di luar gerbang Downing Street, melemparkan flares, kaleng, dan botol kaca ke arah polisi. Para demonstran, yang mengekspresikan kemarahan mereka atas serangan tersebut, kemudian mencoba merobohkan pagar dan terlibat bentrokan dengan polisi huru-hara.

Aksi demonstrasi usai insiden penusukan massal di Inggris (Foto/Dok:PA)
Aksi demonstrasi usai insiden penusukan massal di Inggris (Foto/Dok:PA)

Kepolisian Metropolitan menyatakan bahwa mereka yang ditangkap ditahan atas pelanggaran, termasuk gangguan kekerasan, penyerangan terhadap petugas darurat, dan pelanggaran kondisi protes. Beberapa petugas dilaporkan mengalami luka ringan.

Baca Juga: Tragis! Taylor Swift Terguncang, Pesta Bertema Dirinya Berujung Penusukan Massal di Inggris

Insiden ini juga menarik perhatian kelompok-kelompok ekstremis, di mana beberapa di antara kerumunan terdengar meneriakkan nama aktivis sayap kanan Tommy Robinson.

Ketegangan sosial yang sudah ada di Inggris kini semakin meningkat, memicu kekhawatiran akan eskalasi kekerasan di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI