Suara.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkapkan pembentukan dan daftar 12 perusahaan boneka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Pada sidang perdana kasus ini, Rabu (31/7/2024, jaksa menjelaskan bahwa PT Redefined Bangka Tin, PT Tinindo Inter Nusa, PT Stanindo Inti Perkasa, PT Sariwiguna Binasentosa, serta CV Venus Inti Perkasa menunjuk pihak-pihak yang berafiliasi dengan mereka untuk dijadikan direktur maupun comanditier dari perusahaan-perusahaan boneka.
Menurut jaksa, ada 12 perusahaan boneka yang dikendalikan oleh lima perusahaan smelter tersebut. Modal setor dan modal usaha perusahaan boneka masing-masing bersumber dari smelter yang telah menandatangani perjanjian kerja sama sewa peralatan penglogaman dengan PT Timah.
“Selanjutnya, setelah perusahaan-perusahaan boneka tersebut telah dibentuk, kemudian dikirimkan ke unit penambangan darat PT Timah untuk dibuatkan surat perintah kerja (SPK) borongan sisa hasil pengolahankepada perusahaan-perusahaan boneka yang dibentuk tersebut,” beber jaksa di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Guna memenuhi ketentuan dan kewajiban penunjukkan penanggung jawab operasi perusahaan-perusahaan boneka, kelima smelter menunjuk pihak-pihak yang dipinjam kartu identitasnya dengan bayaran sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
Bahkan, jaksa menyebut ada penanggung jawab perusahaan boneka yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak mengetahui bahwa dirinya dijadikan sebagai penanggung jawab operasi perusahaan-perusahaan boneka.
Pada Desember 2018, PT Timah dan lima perusahaan membahas teknis pelaksanaan kegiatan pembelian bijih timah serta pengiriman bijih timah ke smelter. Selain itu, dibahas juga terkait pembagian wilayah operasi perusahaan-perusahaan boneka tersebut melakukan pembelian bijih timah dari penambangan illegal diwilayah-wilayah IUP PT Timah.
“Wilayah operasi 12 (dua belas) perusahaan-perusahaan boneka tersebut sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) Jasa Borongan Pengangkutan sama di wilayah-wilayah IUP PT Timah baik di Pulau Bangka maupun Belitung,” ujar jaksa.
Adapun 12 perusahaan boneka yang dibentuk lima smelter tersebut ialah:
- CV. Bangka Karya Mandiri
- CV. Belitung Makmur Sejahtera
- CV. Semar Jaya perkasa
- CV. Bukit Persada Raya
- CV. Sekawan Makmur Sejati
- CV. Bangka Jaya Abadi
- CV. Rajawali Total Persada
- CV. Sumber Energi Perkasa
- CV. Mega Belitung
- CV. Mutiara Jaya Perkasa
- CV. Babel Alam Makmur
- CV. Babel Sukses Persada
Diketahui, ada 22 tersangka dalam perkara korupsi timah yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 300 triliun berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).