“Selain itu, dalam penantian kedatangan Bapa Suci ke Indonesia hendaknya umat katolik dapat mempersiapkan kerohanian dan spiritualitas dengan berdoa dan meresapi nilai-nilai serta pemikiran Paus Fransiskus,” tambahnya.
Ulun menegaskan, saat kunjungan Paus Fransiskus, pihaknya tidak memproduksi merchendise alias cinderamata dalam bentuk apapun. Sehingga jika nantinya saat kunjungan Paus Fransiskus ditemukan banyak merchendise, hal itu dipastikan bukan dari pihak panitia.
“Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus juga menyatakan tidak memproduksi merchandise atau cinderamata resmi sehingga jika kelak ditemukan ragam merchandise di masyarakat, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari kepanitiaan,” jelasnya.
Kunjungan Paus Fransiskus sendiri mulanya dijadwalkan pada tahun 2020 silam. Namun akibat Pandemi Covid-19, kedatangan Paus Fransiskus ditunda dan baru terlaksana pada 2024 ini.