Netanyahu Dikecam Dunia usai Haniyeh Terbunuh, Turki hingga Tiongkok Ungkap Kemarahan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 31 Juli 2024 | 15:15 WIB
Netanyahu Dikecam Dunia usai Haniyeh Terbunuh, Turki hingga Tiongkok Ungkap Kemarahan
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran, kata kelompok militan Palestina Hamas dan Garda Revolusi elit Iran dalam pernyataan terpisah.

Terkait itu sejumlah tokoh lantas memberikan tanggapan mereka.

Mohammed Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Tertinggi Houthi Yaman mengatakan: “Menargetkan Ismail Haniyeh adalah kejahatan teroris yang keji dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai-nilai ideal.”

Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas, mengatakan: “Pembunuhan Saudara Haniyeh oleh pendudukan Israel adalah eskalasi besar yang bertujuan untuk mematahkan keinginan Hamas dan keinginan rakyat kami serta mencapai tujuan palsu.”

“Kami mengonfirmasi bahwa eskalasi ini akan gagal mencapai tujuannya. Hamas adalah sebuah konsep dan institusi dan bukan manusia. Hamas akan terus melanjutkan jalur ini terlepas dari pengorbanannya dan kami yakin akan kemenangan.”

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (Instagram)
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (Instagram)

Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang merupakan bagian dari poros perlawanan yang didukung Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian Haniyeh akan “meningkatkan tekad para pejuang perlawanan di semua arena perlawanan.”

Rusia juga mengomentari pembunuhan Haniyeh.

“Ini adalah pembunuhan politik yang benar-benar tidak dapat diterima, dan ini akan menyebabkan peningkatan ketegangan lebih lanjut” RIA mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.

Bogdanov juga mengatakan pembunuhan itu juga akan berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata di Gaza, tambah RIA.

Baca Juga: Ismail Haniyeh Sebelum Meninggal: Ada Pembersihan Etnis dan Genosida di Palestina

Rusia, yang memiliki hubungan dengan negara-negara Arab, Iran dan Hamas serta Israel, sering mengutuk kekerasan di wilayah tersebut dan menuduh Amerika Serikat mengabaikan perlunya negara Palestina merdeka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI