Suara.com - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas usai kediamannya di Ibu Kota Iran, Teheran digempur oleh serangan udara Israel, Rabu (31/7/2024) saat ini tengah menjadi perbincangan dunia.
Disamping pentolan Hamas itu terbunuh oleh Tentara Israel, namun ada beberapa reaksi mengejutkan yang dilontarkan Ismail Haniyeh saat masih hidup.
Apalagi saat dia mengetahui bahwa tiga putranya tewas dalam serangan udara Israel pada 10 April lalu.
Ketiga putranya yang tewas itu bernama Hazem, Amir dan Mohammad. Peristiwa mengerikan tersebut terjadi saat serangan udara Israel menghantam kendaraan putra Haniyeh.
Baca Juga: Duka Ismail Haniyeh Sebelum Kematiannya: Kehilangan 3 Putra dan 4 Cucu dalam Serangan Udara Israel
Tak hanya itu saja, Haniyeh juga kehilangan empat cucunya, tiga perempuan dan satu laki-laki, dalam serangan udara Israel.
Haniyeh pun langsung bereaksi dan membantah pernyataan Israel bahwa putra-putranya adalah pejuang kelompok yang dimaksud.
Namun Haniyeh secara tegas mengatakan bahwa kepentingan rakyat Palestina yang utama, meski anak dan cucu dia tewas.
"Kepentingan rakyat Palestina diutamakan di atas segalanya,” ungkapnya, dikutip dari NDTV.
Diberitakan sebelumnya, Gerakan perlawanan Palestina Hamas memastikan Ismail Haniyeh, petinggi politik gerakan tersebut, meninggal dunia akibat serangan Israel pada tempat tinggalnya di Teheran, Iran.
Baca Juga: Ismail Haniyeh Sebelum Meninggal: Ada Pembersihan Etnis dan Genosida di Palestina
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar. Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya, Rabu.
"Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru," ucap Hamas.