Suara.com - Memanasnya hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam beberapa waktu belakangan menjadi sorotan serius ormas massa Islam terbesar itu.
Persoalan pembentukan Pansus Haji yang diinisiasi sejumlah anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dijawab oleh PBNU dengan membuat tim khusus yang bertugas mendalami hubungan keduanya.
Timsus PBNU sendiri sudah mulai bekerja dengan melakukan pemanggilan kepada Eks Sekjen PKB Lukman Edy. Tangkapan layar bocoran surat pemanggilan tersebut beredar di kalangan jurnalis, Selasa (30/7/2024).
Dalam surat berkop PBNU tersebut ditandatangani Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni dan Wakil Sekjen Faisal Saimima.
Baca Juga: Dianggap Lawakan, Elite PKB Tantang Menag Yaqut: Kalau Merasa Benar, Buktikan Saja di Pansus
Sementara itu, Ketua PBNU Umarsyah membenarkan adanya pemanggilan kepada Lukman Edy.
"Memang mulai besok tim (Pansus PKB) yang dipimpin KH Anwar Iskandar bekerja. Tapi detailnya seperti apa, kita lihat saja besok (Rabu, 31/7/2024) di kantor PBNU," kata Umarsyah mengutip Times Indonesia-jaringan Suara.com.
Dalam surat tersebut, Lukman dipanggil untuk memberikan keterangan mengenai masalah hubungan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kantor PBNU pada hari Rabu (31/7/2024) jam 12.30 WIB.
Sementara itu, dari informasi di internal PBNU, pansus akan memanggil sejumlah tokoh lain di PKB serta tokoh-tokoh yang kini sudah tidak di PKB namun memiliki hubungan dengan PKB.
Sebelumnya diberitakan, PBNU memberikan mandat kepada dua tokoh untuk mencari jalan atas permasalahan dengan PKB.
Baca Juga: Sebut Gus Yahya Dan Gus Ipul Selalu Gembosi PKB, Jazilul Fawaid: Mereka Selalu Mengganggu
Mandat tersebut diberikan melalui keputusan di rapat pleno PBNU, Minggu (28/7/2024). Keputusan terkait tersebut menjadi salah satu dari hasil rapat pleno.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyampaikan ada pembahasan mengenai perkembangan hubungan PBNU dengan PKB di dalam pleno tersebut.
"Jadi, karena akhir-akhir ini ada artikulasi-artikulasi yang secara sangat frontal dan sangat tajam terhadap PBNU dari PKB dan juga menyangkut berbagai macam perkembangan mutakhir yang merupakan dinamika hubungan di antara dua entitas ini," kata Yahya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu.
Dia memastikan pihaknya tidak tergesa-gesa untuk menyelesaikan permasalahan dengan PKB.
"Maka kemudian pleno memberikan mandat kepada dua orang. Pertama adalah Kiai Anwar Iskandar, Wakil Rais Aam dan Bapak Amin Said Husni, Wakil Ketua Umum untuk mendalami masalah ini dan kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah yang harus diambil," ujarnya.
Gus Yahya menyampaikan alasan mengapa PBNU memberikan mandat kepada dua tokoh tersebut. Salah satu alasannya lantaran rekam jejak Anwar dan Amin Said.
"Karena Kiai Anwar Iskandar ini adalah di antara para Assabiqunal Awwalun dari PKB yang tersisa. Jadi generasi perintis, pendiri, dan pejuang awal dari PKB yang tersisa," katanya.