ALMASI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024, Minta Menag Yaqut Diperiksa

Selasa, 30 Juli 2024 | 18:59 WIB
ALMASI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024, Minta Menag Yaqut Diperiksa
Aksi massa di KPK minta dugaan korupsi kuota haji diusut, Selasa (30/7/2024). (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aliansi Masyarakat Antikorupsi (ALMASI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

Mereka mendesak agar KPK melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki terkait dugaan korupsi kuota haji 2024.

Mereka menegaskan, KPK harus berkontribusi dalam mengusut perkara kuota haji lantaran saat ini Pansus Angket Haji juga tengah bergulir di DPR RI.

"KPK segera periksa dan tangkap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Wamenag Saiful Rahmat Dasuki," kata Koordinator Eksekutif ALMASI Andi Isa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga: Ungkap Dugaan Jual-Beli Kuota Haji di DPR, MKD Hari Ini Panggil TEMPO: Ini Klarifikasi bukan Pemeriksaan

Andi menilai, Gus Yaqut dan Saiful tidak profesional dan tidak becus memimpin Kementerian Agama. Sebab, dia menyebut terjadi carut marut pelaksanaan ibadah haji 2024, terutama dugaan korupsi kuota haji.

Dia juga menyoroti adanya dugaan skandal pemborosan uang lebih dari Rp 13 miliar untuk belanja mobil dinas di Kementerian Agama tahun 2023-2024.

"Uang Rakyat hasil keringat rakyat bukan untuk kemewahan para pejabat," tegas Andi.

Untuk itu, pihaknya mendesak Tim Pansus Haji DPR bekerja secara transparan dan profesional untuk mengusut permasalahan dalam Pelaksanaan Ibadah Haji 2024.

"Anggota DPR RI digaji dari uang rakyat harus berpihak kepada rakyat jangan sampai masuk angin," ujar Andi.

Baca Juga: Buka-bukaan Kemenag Soal Kuota Haji Tambahan Tidak Semuanya untuk Reguler

Lebih lanjut, Andi juga mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Gus Yaqut dan Saiful.

"Karena dinilai tidak becus dalam memimpin Kementerian Agama," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI