Suara.com - Seorang warga Gaza, Palestina yang dipenjara oleh Israel dikabarkan menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh tentara Israel. Pemerkosaan itu dilakukan oleh tentara Israel secara beramai-ramai.
Media lokal Israel KAN, dalam laporannya yang dikutip via Anadolu Agency menyebut, sumber ini berasal dari keamanan Israel yang menjelaskan bahwa tahanan tersebut dilarikan ke rumah sakit dengan luka parah di bagian tubuh intimnya, yang menyebabkan ia tidak bisa berjalan.
Polisi Israel dilaporkan sudah mengamankan lokasi dan menahan sejumlah tentara Israel yang diduga terlibat dalam insiden pemerkosaan ini.
Radio Angkatan Darat Israel menyebutkan bahwa 10 tentara telah ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan terhadap penyiksaan yang mengerikan tersebut.
Baca Juga: Sekolah Pengungsian Gaza Diserang, 30 Nyawa Melayang
Sebagai informasi, penjara Sde Teiman dikenal dengan laporan-laporan penyiksaan berat terhadap tahanan Palestina sejak serangan brutal Israel di Jalur Gaza dimulai pada Oktober lalu.
Mahkamah Agung Israel saat ini tengah mempertimbangkan petisi dari organisasi hak asasi manusia Israel yang meminta penutupan penjara tersebut karena penyiksaan dan pengabaian medis terhadap tahanan Palestina dari Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, tentara Israel diyakini telah menahan ribuan warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan petugas medis.
Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan tahanan Palestina dari Gaza telah dibebaskan dengan kondisi kesehatan yang memburuk akibat penyiksaan.
Sebelumnya AP News dan Al Arabiya dalam reportase mereka tidak menyebutkan kekerasan seksual terhadap korban. Namun demikian, Al Jazeera melaporkan bahwa korban tidak bisa berjalan akibat kekerasan dari tentara Israel.
Baca Juga: Respons Israel soal Serangan Roket di Lapangan Sepak Bola Golan yang Tewaskan 12 Orang
Laporan dari media Haaretz menyebutkan bahwa tentara-tentara Israel yang ditahan adalah anggota unit yang dikenal sebagai "Pasukan 100", yang bertugas menjaga fasilitas penahanan Sde Teiman.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Associated Press serta laporan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) mengungkapkan kondisi buruk di penjara Sde Teiman, yang merupakan pusat penahanan terbesar di Israel.
Israel telah menghadapi kecaman internasional atas serangannya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas. Lebih dari 39.360 warga Palestina telah tewas akibat agresi Israel, dengan sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 90.900 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Agresi Israel yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, yang kini menghadapi blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei lalu.
Hingga saat ini, setidaknya lebih dari 39.000 orang jadi korban serangan Israel di wilayah Palestina.