Efek Samping Sedot Lemak Tak Main-main, Mulai Mati Rasa Hingga Meninggal Dunia

Selasa, 30 Juli 2024 | 15:26 WIB
Efek Samping Sedot Lemak Tak Main-main, Mulai Mati Rasa Hingga Meninggal Dunia
Ilustrasi lemak tubuh (Pexels/Towfiqu barbhuiy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Metode sedot lemak memakan korban. Baru-baru ini diberitakan bahwa selebgram asal Medan meninggal dunia setelah melakukan operasi sedot lemak.

Nyawanya tak tertolong meski sudah dibawa ke rumah sakit. Diduga hal ini terjadi karena adanya pecah pembuluh darah dari metode sedot lemak yang dilakukannya di lengan.

Sedot lemak memang banyak menjadi pilihan untuk menghilangkan lemak di tubuh. Namun ada efek samping yang harus dipahami. Dari yang paling ringan hingga fatal.

Berikut efek samping sedot lemak yang jarang diketahui sebagaimana dikutip dari laman halodoc.

Baca Juga: Tidak Murah, Berapa Biaya Metode Sedot Lemak yang Banyak Dilakukan Artis?

1. Masalah Pada Jantung Hingga Ginjal

Munculnya berbagai masalah pada organ tubuh dapat terjadi akibat pergeseran dalam tingkat cairan ketika adanya cairan yang disuntik ke dalam, atau dihisap ke luar. Masalah atau gangguan tersebut dapat terjadi pada berbagai organ, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa pasien.

2. Mati Rasa Pada Kulit

Pada sebagian area dimana prosedur sedot lemak dilakukan, kondisi mati rasa dapat terjadi. Meskipun mati rasa ini bersifat sementara, tetapi kondisi ini dapat berlanjut menjadi permanen jika terjadi kerusakan pada saraf. Selain itu, sedot lemak juga dapat menyebabkan iritasi pada saraf secara sementara. 

3. Kulit Layu Dan Ada Bekas Permanen

Baca Juga: Kenapa Mengurangi Makan Tak Selalu Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasan Ahli

Salah satu risiko prosedur sedot lemak adalah membuat kulit menjadi kendur. Bahkan, kulit dapat terlihat layu atau bergelombang akibat pembuangan lemak yang tidak merata. Perubahan elastisitas kulit ini dapat bersifat permanen jika tidak ditangani. Selain dari berkurangnya elastisitas kulit, sedot lemak juga dapat menyebabkan kerusakan di bawah kulit. Kerusakan tersebut dapat meninggalkan bekas permanen yang terlihat.

4. Penumpukan Lemak di Paru-paru Sampai Otak.

Jika emboli lemak terjadi, hal ini harus segera ditangani karena kondisi medis yang bersifat darurat. Emboli lemak berbahaya karena potongan lemak yang kendur dapat terpecah dan terperangkap pada pembuluh darah. Akibatnya, penumpukan bisa terjadi dan lemak menumpuk di berbagai organ seperti paru-paru, bahkan otak.

5. Keracunan Obat Bius

Penggunaan obat bius tetap digunakan saat pasien menjalani prosedur atau operasi sedot lemak. Obat bius ini berfungsi sebagai anestesi atau penghilang rasa sakit ketika prosedur sedang berlangsung. Umumnya, obat bius yang digunakan adalah Lidocaine. Sayangnya, lidocaine dapat menyebabkan keracunan bagi sebagian orang dan menyebabkan masalah jantung serta sistem saraf pusat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI