Heboh Ormas Dapat 'Jatah' Urus Tambang, Megawati Malah Ingatkan Masalah Pangan: Harus Waras Kita Berpikirnya

Selasa, 30 Juli 2024 | 13:59 WIB
Heboh Ormas Dapat 'Jatah' Urus Tambang, Megawati Malah Ingatkan Masalah Pangan: Harus Waras Kita Berpikirnya
Heboh Ormas Dapat 'Jatah' Urus Tambang, Megawati Malah Ingatkan Masalah Pangan: Harus Waras Kita Berpikirnya. ANTARA/HO-PDIP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyoroti soal organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan yang mendapat 'jatah' untuk mengelola tambang. PBNU dan Muhammadiyah diketahui merupakan ormas yang menerima tawaran konsensi tambang dari pemerintah. 

Terkait kehebohan ormas yang menerima 'jatah' tambang itu, Ketua Umum PDIP ini justru menekankan pentingnya permasalahan pangan, ketimbang tambang.

"Orang urusan tambang aja sekarang pada heboh. Woh mau nyari tambang, mau nyari tambang. Saya tuh sampai bilang sama temen-temen. Pangan o tambang iku (itu) nanti kalau sudah enggak ada beras terus piye," kata Megawati dalam pidatonya di Mukernas Perindo, Jakarta, Senin (30/7/2024).

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Bagas)
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Bagas)

Menurut Megawati permasalahan pangan saat ini menjadi penting. Bahkan, negara-negara yang sebelumnya melakukan ekspor pangan, justru di masa mendatang bisa menahan ekspor untuk kebutuhan dalam negeri mereka.

Baca Juga: Muhammadiyah dan NU Terima Tambang, Jatam: Kepentingan yang Sama dengan Oligarki dan Elite Politik Rakus

"Negara-negara sekarang kalau ndak percaya sama saya, negara-negara yang impornya atau ekspor beras itu juga ketar-ketir. Jadi mereka kemungkinan, mungkin tahan karena buat negara mereka. Nah, kita terus mencarinya ke mana?" kata Megawati.

Sebagai contoh kepedulian atas permasalahan pangan, Megawati menyampaikan PDIP selama empat tahun terakhir sudah memberikan instruksi kepada jajaran untuk menanam 10 macam tanaman  pendamping beras. Megawati mengajak Perindo melakukan langkah serupa.

“Kalau nanti enggak ada, jangan pikir lho mau impor, impornya juga ditahan. Itu kan harus waras kita berpikirnya, harus pintar kita berpikirnya," kata Megawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI