Menculik Soekarno
Kemudian pada pukul 00.30 atau menjelang 16 Agustus 1945, para kelompok pemuda kembali menggelar rapat sebagai respon atas tutuntan mereka yang ditolak Soekarno dan Hatta.
Dalam rapat itu tercatat dihadiri Jusuf Kunto, dr Muwardi dari Barisan Pelopor, Shodanco Singgih dari Daidan Peta JakartaSyu serta Sukarni.
Dikutip dari Poesponegoro dan Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI terbitan 1992, mereka kemudian sepakat untuk menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Soekarno dan Hatta kemudian "diculik" dan dibawa ke Rengasdengklok pukul 04.30 waktu Jawa zaman Jepang atau sekira 04.00.
Tak berapa lama, Soekarno dan Hatta dijemput untuk kembali ke kediaman masing-masing di Jakarta.
Setelah melalui berbagai perdebatan dan pertimbangan, diputuskan kemudian kemerdekaan Indonesia harus ditentukan sendiri tanpa bergantung Jepang.
Bertempat di kediaman Laksamana Maeda yang merupakan Kepala Kantor Perhubungan Angkatan laut Jepang dirumuskanlah naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Detik-detik Proklamasi
Menjelang subuh 17 Agustus 1945, Soekarno, Hatta serta Ahmad Subardjo menemui para tokoh pemuda dan tua yang sudah menunggu di serambi muka kediamana Laksamana Maeda.