Suara.com - Juru Bicara DPP PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menanggapi pernyataan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku tidak nyenyak tidur di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Menurut Chico, hal itu merupakan konsekuensi dari pembangunan IKN yang dilakukan secara terburu-buru.
"Ya menurut saya itu adalah sebuah konsekuensi dari keterburu-buruan yang seperti cukup dipaksakan pengoperasian IKN ini seakan-akan sudah siap sebelum lengsernya Pak Jokowi di bulan Oktober," kata Chico kepada Suara.com, Selasa (30/7/2024).
Ia mengatakan, pengoperasian IKN yang dipaksakan kekinian hanya untuk glorifikasi Jokowi sebelum masa jabatannya berakhir.
Baca Juga: Mimpi Jokowi Jadikan IKN Aman Tanpa Kejahatan
"Dan ini kan bagian dari glorifikasi Pak Jokowi untuk menyatakan secara tidak langsung bahwa di masa pemerintahannya IKN sudah berhasil di bangun dan sudah bisa beroperasi dengan dia memaksakan berkantor di situ memaksakan perayaan 17 Agustus walaupun banyak yang belum siap," ungkapnya.
Lebih lanjut, Chico menyinggung pembangunan IKN yang banyak menghabiskan biaya. Sementara di sisi lain banyak rakyat yang kesusahan.
"Dan kalau pun dipaksakan siap tentu akan memakan biaya dan sumber daya negara yang berlebihan. Sementara kita, rakyat kita masih butuh harga pangan yang murah masih butuh bantuan-bantuan seperti pendidikan sosial lainnya dalam keadaan ekonomi dunia yang sedang carut marut ini terutama ekonomi di Indonesia," ujarnya.
"Ya kita tudak bisa berbuat banyak kita hanya bisa melihat bagaimana ini semua akan dilakukan," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak nyenyak tidur saat memulai bermalam di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Minggu (29/7/2024).
Baca Juga: Jokowi Tak Nyenyak Tidur di IKN!
Dirinya mengaku tak terbiasa untuk tidur nyenyak di tempat yang baru.
"Enggak nyenyak. Saya ngomong apa adanya," kata Jokowi dalam video dikanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (29/7/2024).
Asal tahu saja, Jokowi sudah mulai berkantor di IKN selama 3 hari dimulai hari ini Senin (29/7) sampai Rabu (31/7).
Di hari pertama, Presiden akan menerima tamu atau audiensi serta rapat terbatas (ratas). Ini dia bilang ratas ini sebagai pemanasan.
"Hari ini saya ratas dengan OIKN, Gubernur, Bupati di sekitar IKN. Pemanasan," kata dia.
Jokowi pun optimistis pengerjaan Istana Kepresidenan di IKN berjalan baik, kendati masih terus berproses. Bahkan menurutnya saat ia berkantor hari ini, masih ada ribuan pekerja yang melanjutkan garapan mereka.