Suara.com - Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan melihat ada kegerahan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mereka gerah atas manuver-manuver PKB.
Terbaru, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa pihaknya menolak klaim eksklusif PKB terhadap NU.
Gus Yahya juga menyoroti pembentukan panitia khusus (Pansus) Angket Haji di DPR. Menurutnya ada motif pribadi yang melatarbelakangi pembentukan pansus.
"PBNU sedang gerah dengan manuver politik PKB yang menginisiasi Pansus Haji di DPR," kata Yusak kepada Suara.com, Senin (29/7/2024).
Menurut Yusak, Pansus Angket Haji memang menyasar adik Yahya, yakni Yaqut Cholil Qoumas yang kini menjabat sebagai Menteri Agama. Padahal, Yaqut juga merupakan kader PKB.
"Secara politik, jika Pansus Haji terus bergulir maka kepercayaan publik terhadap kinerja Menteri Agama akan menurun. Sasaran tembak dari Pansus Haji memang Menteri Agama," kata Yusak.
Pansus Bekerja di Masa Reses
Menurut Yusak, di sisi lain, ada tujuan tersendiri Yaqut yang menjadi sasaran. Apalagi, Muhaimin Iskandar yang juga Wakil Ketua DPR RI, sebelumnya mendorong agar pansus mulai bekerja, kendati DPR dalam masa reses.
"Pada saat PKB punya kepentingan masuk ke Pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan, maka PKB berkepentingan untuk memastikan kader PKB atau NU yang masuk pemerintahan adalah orang-orang yang bisa dikendalikan PKB, bukan orang yang berseberangan," kata Yusak.
"Jadi sebagai kekuatan politik, PKB ingin powerfull dalam mengendalikan faksi besar NU-PKB di pemerintahan ke depan," sambung Yusak.