Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan operasional ibadah haji tahun ini, 1445 Hijriah atau 2024 sudah resmi berakhir pada 25 Juli 2024 silam.
Meski begitu, pihaknya akan segera melakukan evaluasi penyelenggaraan haji tahun ini dan menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji di tahun depan.
"Dalam waktu dekat, kita akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000," ujarnya dalam closing statement Sukses Haji 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Ia juga mengemukakan, salah satu persiapan penyelenggaraan haji di tahun depan, yakni memulai koordinasi dengan perusahaan penyedia layanan.
Baca Juga: Raih WTP dari BPK, Dana Kelolaan Haji BPKH Tembus Rp166 Triliun
"Pada awal September 2024, sudah akan dimulai pertemuan persiapan dan rapat dengan perusahaan penyedia layanan," katanya.
Terkait pemulangan jemaah haji Indonesia, ia mengemukakan pemulangan dari Arab Saudi dibagi dalam dua gelombang, untuk yang berangkat pada gelombang I berlangsung dari 22 Juni 2024 hingga 4 Juli 2024 sebanyak 183 kloter pulang dari Jeddah dan 46 kloter pulang dari Madinah.
Pemulangan jemaah dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah dilaksanakan karena Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai yang melayani jemaah haji tidak mendapatkan slottime di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Sementara, kelompok terbang sisanya yang tercatat mencapai 324 kloter pada gelombang kedua, pulang dari Madinah mulai tanggal 4 Juli 2024 hingga 22 Juli 2024.
"Ada 212.720 jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air dalam 553 kloter."
Baca Juga: Tertunda Pulang dari Mekkah, 5 Jemaah Haji Jabar Dirawat di Tanah Suci
Sementara itu, Gus Men juga menyebut masih ada 46 jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi dan akan terus dipantau oleh Kantor Urusan Haji di Jeddah.
"Hingga akhir operasional, ada 46 jemaah masih dirawat di Arab Saudi. Jemaah yang sakit tersebut akan terus dipantau oleh Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah. Selama perawatan, jemaah tidak dikenakan biaya," katanya.