Pesawat Jet Tempur Israel Porak-porandakan Lima Kota di Lebanon, 12 Orang Meninggal Dunia

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 28 Juli 2024 | 16:23 WIB
Pesawat Jet Tempur Israel Porak-porandakan Lima Kota di Lebanon, 12 Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi Pesawat Jet Tempur Israel Porak-porandakan Lima Kota di Lebanon, 12 Orang Meninggal Dunia. [Omar AL-QATTAA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekejaman Militer Israel terus terjadi, kali ini sejumlah pesawat jet tempur melakukan serangan ke wilayah lima kota dan desa di Lebanon Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/7/2024), setelah politisi Israel menuduh gerakan Lebanon, Hizbullah, sebagai pelaku serangan maut di Dataran Tinggi Golan.

Lapor televisi Lebanon Al-Manar mengatakan, militer Israel pada Sabtu (27/7), serangan di Dataran Tinggi Golan itu menewaskan 12 orang muda dan anak-anak.

Hizbullah sendiri membantah bahwa pihaknya terlibat dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Kutuk Aksi Genosida Israel di Gaza, ASEAN: Kami Serukan Akses Kemanusian Secepatnya, Tanpa Hambatan!

Meskipun demikian, pejabat Israel mulai menyatakan bahwa perang melawan Hizbullah dan Lebanon akan segera terjadi.

Menurut laporan Al-Manar, pesawat-pesawat tempur Israel "melancarkan serangan udara di kota Khiam dan Kfarkela di Lebanon selatan," serta ke "daerah-daerah pinggiran kota Aabbasiyyeh dan Borj El Chmali" di distrik Tyre, Lebanon selatan.

Selain itu menurut saluran televisi tersebut, Israel menembakkan sebuah peluru kendali ke Desa Tayr Harfa.

Sampai 1967, Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari Provinsi Quneitra di Suriah, yang sebagian besar dihuni oleh Druze -- kelompok etnik Arab.

Selama Perang Enam Hari pada 1967 serta perang keempat Arab-Israel pada 1973, dua pertiga wilayah strategis ini direbut oleh Israel.

Baca Juga: Hasil Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Jepang Lolos ke Perempatfinal, Israel Pecundang

Pada 1981, negara Yahudi itu secara sepihak menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut.

Namun, Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak mengakui penetapan itu. Dewan Keamanan menganggap bahwa Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI