Peramal Ini Umumkan Nama Presiden Amerika Serikat Berikutnya

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 28 Juli 2024 | 12:45 WIB
Peramal Ini Umumkan Nama Presiden Amerika Serikat Berikutnya
Wanita yang dijuluki ahli nujum paling terkenal, Amy Tripp [Instagram @starheal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang peramal mengumumkan nama Presiden Amerika Serikat berikutnya. Diketahui,ahli nujum tersebut sebelumnya memprediksi benar terkait mundurnya Joe Biden.

Kali ini dia telah meramalkan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Menurut wanita yang dijuluki ahli nujum paling terkenal, Amy Tripp menyebut para bintang, Presiden berikutnya bisa jadi adalah Donald Trump, sesuai laporan.

Kabar tersebut dilaporkan New York Post. Pasalnya, Amy mengkalim bahwa Trump menikmati puncak kesuksesan profesionalnya.

Tripp sapaan akrabnya juga berpendapat bahwa mantan Presiden tersebut mungkin akan menghadapi hal-hal gila lainnya, mengingat dia sudah menjadi target upaya pembunuhan bulan ini.
"Uranus berada di tengah-tengah surganya yang menunjukkan ... ketidakpastian dalam karier dan tujuannya," katanya.

Baca Juga: Donald Trump Serang Kamala Harris Yang Menikah dengan Pria Yahudi

Peramal berusia 40 tahun itu menjadi viral karena secara akurat memprediksi kapan Joe Biden yang berusia 81 tahun akan meninggalkan ambisinya sebagai presiden.

"Jika Biden disuruh mundur maka itu akan terjadi di Bulan Purnama Capricorn dengan suhu 29 derajat Capricorn. Capricorn mengatur pemerintahan dan usia tua. 29 derajat adalah sebuah akhir," tulis Ms di Twitter belum lama ini.

Pengguna X bertanya kepadanya tentang tanggal tepatnya, dia menjawab 21 Juli. Wanita itu memperkirakan kepergian Biden karena saat itu sedang bulan purnama.

Sementara itu, survei baru-baru ini menunjukkan bahwa Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang kemungkinan besar akan menggeser Joe Biden sebagai calon dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden pada 5 November, semakin mempersempit jarak dengan Donald Trump.

Dukungan terhadapnya meningkat secara signifikan baik di dalam partainya maupun di kalangan pemilih non-kulit putih.

Baca Juga: 'Kulit Oranye & Mata Melotot', Pendukung Trump Curiga Biden Pakai AI di Pidato Terakhir

Dalam persaingan dua kandidat, Harris dan Trump memiliki perolehan suara imbang sebesar 49% hingga 47% menurut survei terbaru Wall Street Journal. Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa hal ini berada dalam margin kesalahan plus atau minus 3,1 poin persentase.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI