Di Balik Protes Mahasiswa, Pertaruhan Politik Bangladesh Semakin Panas, Korban Jiwa Bertambah Jadi 211 Orang

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 28 Juli 2024 | 11:36 WIB
Di Balik Protes Mahasiswa, Pertaruhan Politik Bangladesh Semakin Panas, Korban Jiwa Bertambah Jadi 211 Orang
Ilustrasi - Sejumlah mahasiswa melakukan unjuk rasa di Bangladesh. (ANTARA/Nazmul Islam/Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update jumlah orang yang meninggal dunia saat aksi demonstrasi di Bangladesh kembali bertambah, kali ini ada sebanyak 211 orang yang tewas dalam aksi protes mahasiswa tersebut.

Hal tersebut disebabkan jam malam di Bangladesh secara bertahap telah dilonggarkan, membuat unjuk rasa semakin meningkat dan menyebabkan bertambahnya korban jiwa.

Banyak pengunjuk rasa meninggal akibat luka tembak di ibu kota Dhaka, sehingga total jumlah kematian akibat protes mahasiswa anti-kuota pekerjaan menjadi 211.

Ketika dihubungi oleh Anadolu melalui telepon, pihak rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Dhaka Medical College (DMCH) dan pos polisi rumah sakit yang khusus memberikan informasi, menolak memberikan informasi terbaru.

Namun surat kabar lokal berbahasa Inggris New Age melaporkan pada Sabtu (27/7) bahwa dua orang yang terluka parah meninggal Sabtu dini hari, saat menjalani perawatan di DMCH.

Sehingga, jumlah korban tewas akibat kekerasan baru-baru ini menjadi sedikitnya 211 di seluruh negeri.

Kemudian, lebih dari 1.600 orang yang terluka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, kata surat kabar tersebut.

Sementara itu, pemerintah mengumumkan akan melanjutkan jam malam militer pada Sabtu hingga delapan hari berturut-turut dengan mengatakan bahwa jam malam akan dilanjutkan sampai situasi membaik.

Namun, jam malam tetap diberi jeda selama sembilan jam mulai pukul 8:00 pagi.

Baca Juga: Membongkar Stigma: Mahasiswa KIP dengan iPhone, Mengapa Tidak?

Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan pada Jumat malam (26/7) mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di Dhaka bahwa lembaga penegak hukum sedang menilai situasi untuk menentukan pencabutan pemberlakuan jam malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI