Launching Nusantara InnoVision Center, PLN Operasikan Sistem Pembangkit Listrik Terintegrasi Secara Digital

Minggu, 28 Juli 2024 | 09:22 WIB
Launching Nusantara InnoVision Center, PLN Operasikan Sistem Pembangkit Listrik Terintegrasi Secara Digital
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (dua dari kanan) didampingi Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah (kiri), Senior Manager PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Brantas Arfan (dua dari kiri), dan Assistant Manager System Owner PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Brantas Deni Kristanto saat memonitor langsung kinerja operasional pembangkit listrik tanaga air (PLTA) Sengguruh di Malang, Jawa Timur dari Nusantara InnoVision Center (NIC) di Kantor Strategis PLN NP Jakarta, pada Jumat (26/7/2024). (Dok: PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meluncurkan Nusantara InnoVision Center (NIC) sebagai pusat pemantauan dan pengendalian operasional sistem pembangkit listrik secara realtime di Kantor Strategis PLN NP Jakarta, pada Jumat (26/7/2024).

Lewat inovasi berbasis teknologi digital ini, PLN optimis mampu mendukung operasional perusahaan khususnya dalam mendukung transisi energi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, peluncuran program NIC menjadi bukti komitmen perseroan untuk menjadi perusahaan energi modern kelas dunia. Terobosan strategis ini sekaligus melanjutkan transformasi digital di lingkungan PLN Group.

“Sebagai pemegang mandat penyediaan ketenagalistrikan nasional, PLN Group bertekad untuk terus memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung ketahanan energi nasional serta menyediakan listrik yang andal dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tentunya dengan dukungan NIC, PLN NP ke depan dapat lebih agile dalam mendukung peran strategis tersebut,” ujar Darmawan.

Baca Juga: Indibiz Mengubah Wajah UMKM Indonesia dengan Sentuhan Digital

Darmawan berharap program NIC juga dapat berkontribusi dalam peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. Mengingat di masa depan akan semakin banyak listrik hijau yang berkarakter intermiten masuk ke dalam sistem kelistrikan PLN.

”Dengan adanya transisi energi, kita harus bisa memasukkan listrik EBT yang intermitten dalam skala besar. Diperlukan suatu pembangkit yang tadinya manual menjadi digital, yang slow response menjadi fast response. Kemudian dalam proses itu, bagaimana memonitor operasional dari pembangkit itu tadinya manual, diubah menjadi digital,” sambung Darmawan.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menjelaskan bahwa NIC akan menjadi pusat big data PLN NP yang berfungsi sebagai integrator dan koordinator aktivitas operasional perusahaan. NIC diharapkan menjadi sumber informasi tunggal yang terverifikasi yang diperlukan dalam analisis persoalan dan pengambilan keputusan.

Dulu, informasi operasional perusahaan terfragmentasi, monitoring dilakukan secara terpisah-pisah. Dengan jumlah 621 mesin pembangkit yang dikelola, hal ini tentu menyulitkan manajemen dalam mengambil keputusan strategis.

"Kini dengan hadirnya NIC, semua terkonsolidasi, seluruh informasi bisa dilihat di sini. Kami di jajaran manajemen PLN NP akan mampu mendapatkan gambaran komprehensif bagi pengambilan keputusan yang cepat dan akurat,” tutup Ruly.

Baca Juga: Laporan Tahunan Program TJSL PLN Peduli Catat Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMK Secara Nasional

Dalam program NIC dashboard yang memiliki berfungsi sebagai pusat informasi dan pengendali operasional pembangkit EBT, kinerja dan operasional pembangkit, kinerja korporat, serta capaian proyek. Seluruh informasi dan pengendalian operasi tersebut dilakukan secara realtime.

Dengan beroperasinya NIC, Ruly berharap pihaknya dapat menciptakan nilai-nilai baru yang akan memajukan perusahaan.

"Satu hal lagi yang membuat kita bangga dengan launching NIC ini adalah kami dapat mendukung transformasi moonshot di PLN Group untuk menjadi top 500 global company dan nomor 1 pilihan pelanggan untuk solusi energi," tutup Ruly.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI