Trump Sebut Iran Harus Dimusnahkan apabila Dirinya Terbunuh: Jika Tidak, Pemimpin AS Pengecut

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 27 Juli 2024 | 03:00 WIB
Trump Sebut Iran Harus Dimusnahkan apabila Dirinya Terbunuh: Jika Tidak, Pemimpin AS Pengecut
Ilustrasi Bendera Iran
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump belum lama ini mengungkapkan keinginannya untuk bertindak keras sebagai balasan atas tindakan yang membahayakannya dalam postingan Truth Social pada hari Kamis lalu.

Trump berharap agar Iran dihancurkan jika dia dibunuh oleh 'musuh' Amerika Serikat.

Dalam ungkapannya, di mana dia membagikan cuplikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang membahas ancaman pembunuhan Republik Islam tersebut selama pidatonya di hadapan Kongres.

“Jika mereka benar-benar 'membunuh Presiden Trump', dan hal ini selalu mungkin terjadi, saya berharap Amerika melenyapkan Iran, menghapusnya dari muka bumi,” kata calon presiden dari Partai Republik tersebut.

Baca Juga: Air Mata Bahagia Mengalir, Wanita Tunawisma Akhirnya Punya Rumah Baru Berkat Orang Ini

“Jika hal itu tidak terjadi, para pemimpin Amerika akan dianggap pengecut!” imbuhnya.

Donald Trump (instagram/donaldtrump)
Donald Trump (instagram/donaldtrump)

Trump mengungkapkan hal ini kira-kira kurang dari dua minggu setelah upaya pembunuhan yang menargetkan dirinya di kampanye Butler, Pennsylvania. Insiden itu mengakibatkan Trump terluka dan dua peserta rapat umum terluka, sementara Corey Comperatore, seorang petugas pemadam kebakaran berusia 50 tahun harus kehilangan nyawa usai melindungi keluarganya yang juga ada di lokasi.

Tak lama upaya pembunuhan tersebut, pejabat AS mengungkapkan bahwa mereka telah menerima informasi intelijen tentang rencana Iran untuk membunuh Trump beberapa minggu sebelum penembakan pada 13 Juli.

Menurut seorang pejabat Amerika Serikat, ancaman ini disampaikan kepada agen utama Dinas Rahasia terkait rincian perlindungan Trump dan tim kampanyenya.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mencatat bahwa mereka telah melacak ancaman Iran terhadap pejabat pemerintahan Trump yang ada selama bertahun-tahun, terutama terkait pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam Iran yang diperintahkan oleh Trump pada tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Jika Donald Trump Menang di Pemilu AS, Produsen Mobil Listrik Siap-Siap Balik Kanan

Pada tahun 2019, Trump memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi pelenyapan yang belum pernah terjadi sebelumnya, jika mereka mengembangkan senjata nuklir.

Viral Momen Menegangkan Saat Insiden Penembakan Donald Trump [Ist]
Viral Momen Menegangkan Saat Insiden Penembakan Donald Trump [Ist]

"Saya tidak menginginkan perang, dan jika terjadi, itu akan menjadi kehancuran yang belum pernah Anda lihat sebelumnya," ungkap Trump dalam acara "Meet the Press" di NBC.

"Tapi saya tidak ingin melakukan itu. Tapi Anda tidak bisa memiliki senjata nuklir. Apakah Anda ingin berbicara? Baiklah. Jika tidak, ekonomi Anda akan hancur dalam tiga tahun ke depan," imbuhnya.

Trump menggunakan bahasa yang serupa terhadap Korea Utara pada tahun 2017, dengan memperingatkan bahwa negara itu akan menghadapi kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia jika terus melakukan tindakan agresif terhadap Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI