"Anda telah menghancurkan kehidupan kedua anak ini. Anda telah memanipulasi dan melecehkan gadis muda yang rentan ini untuk memuaskan nafsu menyimpang Anda." kata Hakim Nigel Daly dalam putusannya.
"Ini bukan keputusan sesaat, bukti menunjukkan Anda telah merencanakan ini dengan matang. Anda melakukan pencarian di internet tentang kereta menuju Brighton dan jarak dari tepi laut ke tebing." lanjutnya.
Menurut Daly, saat anak itu terjatuh, ada jalan beton di bawah tebing. Secara kebetulan, dia mendarat di tanah yang kasar, bukan di beton.
"Jika mendarat dua atau tiga kaki di samping, dia akan mendarat di beton dan kemungkinan besar tewas seketika." katanya.
Hakim juga mempertimbangkan kondisi Stocks yang memiliki IQ rendah, kesulitan belajar, dan diagnosis gangguan depresi.
Setelah putusan dijatuhkan, pengacara Celia Mardon dari Layanan Penuntutan Mahkota menyatakan bahwa dua anak yang menjadi korban Anthony Stocks menunjukkan keberanian luar biasa dengan memberikan kesaksian dalam kasus ini dan membantu menegakkan keadilan.
"Stocks memanipulasi dan melecehkan gadis muda selama beberapa tahun, dan ketika anak laki-laki tersebut berusaha menghentikannya, Stocks berusaha membunuhnya." kata pengacara.
"Kesaksian kedua korban tentang tindakan Stocks, termasuk pengakuannya kepada gadis itu bahwa dia ingin menyingkirkan anak laki-laki tersebut, memberikan bukti penting untuk mendukung kasus kami. Dengan hukuman penjara yang panjang untuk Stocks, kedua anak tersebut kini aman, dan kami berharap mereka dapat melupakan kejadian ini seiring berjalannya waktu." lanjutnya.