Suara.com - Kejadian transgender Wanda Hara yang mengenakan cadar nyempil diantara rombongan jamaah putri saat kajian Ustaz Hanan Attaki mencuatkan kembali video Ustadzah Halimah Alaydrus.
Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik itu, pernyataan Ustadzah Halimah Alaydrus dianggap relevan dengan peristiwa yang terjadi di kajian ustaz Hanan Ataki.
Dimana di video itu ustadzah Halimah menegaskan ada aturan yang wajib dipenuhi jamaah yang mengikut kajiannya yakni harus suka rela melepas cadar.
"Saya ngga mau di majelis ini ada yang pakai cadar, silakan yang pakai cadar dibuka. Saya khawatir di balik cadar ia berkumis," ucap istri dari Ahmad Al Haddar tersebut.
Baca Juga: Erintuah Damanik Hakim yang Bebaskan Anak Anggota DPR Tajir Melintir, Intip Koleksi Asetnya!
Ustadzah Halimah pun menjelaskan salah satu alasan melepas cadar ketika di majelis, dimana ada keutamaan di mata Allah SWT.
"supaya kita dapat sidrun nadroh, memperoleh sir nya saling memandang, orang Islam itu punya berkah terutama orang-orang sholeh," imbuhnya.
Nah, bagi yang belum mengenal ustadzah Halimah Alaydrus, berikut profil singkatnya.
Ustadzah Halimah Alaydrus dikenal khalayak sebagai pendakwah yang menyampaikan pesan kebaikan secara unik. Sosoknya pun sangat populer di media sosial.
Hal ini bisa dilihat dari jumlah pengikutnya di Instagram yang mencapai 2 juta followers, kemudian di channel YouTube mencapai 438 ribu subscribers dan di TikTok mencapai 132 ribu pengikut.
Baca Juga: Bingung Cara Ganti dan Hapus Foto Profil TIkTok? Cek di Sini
Ustadzah Halimah Alaydrus merupakan pendakwah asal Indramayu, Jawa barat. Ia lahir pada 2 April 1979.
Ia diketahui merupakan putri dari Utsman Alaydrus dan Nur Assegaf.
Merunut dari marga yang tersemat di belakang namanya, diketahui Ustadzah Halimah merupakan syarifah atau masih memiliki keturunan dengan Rasulullah SAW.
Pendidikan
Ustadzah Halimah tercatat pernah menimba ilmu agama di sejumlah pesantren diantaranya Pesantren At-Tauhidiyah Tegal, Jawa Tengah dan ponpes Darullughah Wadda'awiyah Bangil, Pasuruhan.
Ustadzah Halimah juga pernah nyantri di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang lulus pada 1996.
Setelah itu, Ustadzah Halimah belajar di pesantren Daruz Zahra Tarim Hadramaut, Yaman dan lulus pada 1998.
Disamping menimba ilmu, ustadzah Halimah juga sempat menjadi pengajar di ponpes Daruz Zahra.
Selain mengajar di Yaman, ustadzah Halimah juga aktif mengajar di sejumlah majelis taklim di DKI Jakarta.
Ia juga kerap melakukan rihlah dakwah dan ilmiah tak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara dari Singapura, Brunei, Australia hingga ke UEA.
Karya
Disamping aktif memberikan dakwah dan mengajar, Ustadzah Halimah juga produktif mengeluarkan karya buku bertema dakwah dan agama.
Berikut sejumlah karyanya yang telah diterbitkan;
1. Tutur Hati, Kumpulan tulisan dari blog, twitter dan Facebook.
2. Muhasabah Cinta, Kisah dan nasihat tentang pernikahan.
3. Bidadari Bumi, Kisah 9 Wanita Shalehah.
4. Pilar Cahaya, Kisah 4 Sahabat Nabi SAW yang Pertama Masuk Islam.
5. Wahai Anakku, terjemahan Ayyuhal Walad karya Imam Al Ghazali.
6. Akhlak Kita, terjemahan Khuluquna karya Al Habib Umar bin Hafidz.
7. Bidadari Bumi 2, 9 Kisah Wanita Shalehah.
8. Kata Kita, Kumpulan Catatan Penerang Jiwa.