Cerita Dokter Tangani Pasien Cacar Api, Tak Tahan dengan Rasa Nyeri hingga Ingin Bunuh Diri

Kamis, 25 Juli 2024 | 15:20 WIB
Cerita Dokter Tangani Pasien Cacar Api, Tak Tahan dengan Rasa Nyeri hingga Ingin Bunuh Diri
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sally Aman Nasution (kiri) dan Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Sukamto Koesnoe (kanan) saat konferensi pers tentang Herpes Zoster dan pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 di Jakarta, Rabu (24/7/2024) (ANTARA/Mecca Yumna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Yang penting sebetulnya juga edukasi dan dukungan keluarga," ujar dokter Sukamto.

Ditambahkan oleh Guru besar departemen ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI., yang menyampaikan bahwa ruam kulit akibat cacar api memang jauh lebih menyakitkan daripada cacar air.

Seperti namanya, cacar api menimbulkan sensasi terbakar pada kulit yang ruam. Selain itu, rasa nyerinya juga bisa terus dirasakan dalam waktu lama.

"Rasaya seperti terbakar, tersengat listrik. Itu baru akan hilang biasanya sekitar 6 minggu," ujarnya.

Berdasarkan data epidemiologi, 25-30 persen pasien cacar api bahkan masih alami nyeri yang tak kunjung hilang.

"Enam bulan masih nyeri terus dan nyeri begitu hebat sampai pakai baju saja bisa teriak. Kalau dari skala, nyerinya lebih tinggi dari nyeri melahirkan. Itu bisa bertahan lama," jelas prof. Samsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI