Suara.com - Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmudah mengungkap banyaknya petugas Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang terlilit hutang karena pinjaman online (pinjol). Para PJLP ini kerap ditarget oleh rentenir tertentu dengan modus diiming-imingi pinjaman uang.
Ida mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, ada seorang rentenir yang kerap disebut 'tante' mendekati para PJLP, khususnya petugas baru. 'Tante' rentenir ini menyasar hampir semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Jakarta.
"Hampir semua dinas ada, SDA, Bina Marga, jadi di mana ada anak baru (PJLP) selalu didekati," ujar Ida kepad wartawan, Kamis (25/7/2024).
Menurut Ida, para PJLP ditawari pinjaman tanpa syarat hingga Rp20 juta. Namun, sang rentenir bakal menahan kartu ATM mereka sampai hutang lunas.
Baca Juga: Buntut Banyak Guru Honorer di Jakarta Diberhentikan, DPRD Segera Panggil Disdik DKI
"Jadi setiap bulan misalnya saya dapet dari rentenir itu Rp2-3 juta tergantung gaji kita berapa. Di semua dinas hampir begitu, itu memprihatinkan," jelasnya
Ia pun menyebut ada keterlibatan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PJLP senior yang berperan memuluskan penawaran dari rentenir kepada petugas.
Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberikan perhatian khusus dan mengawasi seluruh SKPD agar tak terlilit utang.
"Nah ini ternyata ada keterlibatan beberapa pengawas yang memang dia tahu, yang mengawasi PJLP baru. Saya berharap ini tidak terjadi dan tidak ada lagi kawan-kawan kita PJLP untuk ngutang ke rentenir bunganya luar biasa," ungkapnya.
”Hampir semua dinas ada. Walaupun tidak 100 persen, tapi banyak banget,” pungkas Ida.