Tlaib: Pidato Netanyahu di Kongres AS Gambarkan Penjahat Perang Yang Sadis

Andi Ahmad S
Tlaib: Pidato Netanyahu di Kongres AS Gambarkan Penjahat Perang Yang Sadis
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu [Terkini.id]

Perwakilan Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika, mengacungkan tanda yang menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang sadis.

Suara.com - Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sidang gabungan Kongres AS baru-baru ini menjadi sorotan publik, bahkan ada yang menyebut pidato itu menggambarkan seperti penjahat perang yang sadis.

Pidato Netanyahu sapaan akrabnya itu memunculkan kontroversi dan perpecahan di antara anggota parlemen dan warga Amerika Serikat.

Perwakilan Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika, mengacungkan tanda yang menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang sadis.

Tlaib, seorang yang vokal mengkritik tindakan Israel di Gaza, bergabung dengan Hani Almadhoun, seorang warga Palestina yang telah kehilangan banyak anggota keluarganya dalam konflik tersebut.

Baca Juga: Misi Kemanusiaan Prabowo: Siapkah Indonesia Menampung Pengungsi Gaza?

Tlaib didampingi tamu undangan, Hani Almadhoun, warga Palestina yang telah kehilangan lebih dari 150 anggota keluarga besarnya sejak Israel melancarkan perang dengan tujuan menghancurkan Hamas.

“Setelah menyaksikan saudara perempuannya dipaksa makan pakan ternak, dia dan keluarganya bertekad untuk memulai dapur umum untuk memberi makan tetangga mereka yang kelaparan,” cuit Tlaib di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip dari NDTV, Kamis (25/7/2024).

Saya tidak akan pernah mundur dalam menyampaikan kebenaran kepada pihak yang berkuasa.

Di luar gedung Capitol, ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang kunjungan Netanyahu, dan beberapa di antaranya berhasil dihadang oleh polisi dengan menggunakan semprotan merica.

Enam pengunjuk rasa ditangkap di dalam Dewan Perwakilan Rakyat sebelum Netanyahu mulai berbicara.

Baca Juga: Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina

Meskipun beberapa anggota parlemen memberikan tepuk tangan meriah kepada Netanyahu, sebagian lainnya memilih untuk tidak memberikan komentar.