Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengarungi laut selama kurang lebih 30 jam dari Kota Ambon menuju Pulau Kei Besar, Maluku, menggunakan KRI Teluk Weda 526 untuk melakukan bakti sosial (baksos) guna memberi pesan pentingnya berani menanggung risiko ketika menyalurkan bantuan ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Saya memang mengajarkan kepada teman-teman, utamanya teman-teman Kementerian Sosial (Kemensos), bahwa kalau kita menangani Indonesia, kita harus berani menanggung risiko, yang mungkin kita mabuk, atau apalah risiko lainnya, itu yang saya ingin ajarkan kepada teman-teman," ujar Mensos Risma di KRI Teluk Weda 526, Maluku, Rabu (24/7/2024).
Menurut dia, risiko berlayar puluhan jam mesti bisa sama-sama ditanggung jika ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang wilayahnya sulit dijangkau.
"Saya ada pesan bahwa tidak bisa sekadar (memberikan bantuan), tetapi saya harus bisa merasakan, mengajari kepada teman-teman, kalau kita mau membantu Indonesia dengan kepulauan terbesar di dunia, maka kita harus berani untuk melakukan ini (berlayar selama puluhan jam), meskipun saya tahu risikonya bahwa saya juga tidak terlalu kuat begitu," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Baca Juga: PDIP Gelar Pelatihan Pemenangan Pilkada 2024 di Bogor, Andika Perkasa dan Risma jadi Pemateri
Risma menjelaskan, selain bakti sosial berupa pemeriksaan untuk operasi katarak, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan pemeriksaan kusta, Kemensos juga memberi bantuan pemberdayaan ekonomi pertanian, serta membantu peralatan-peralatan baik untuk sekolah, anak-anak, maupun perbaikan rumah serta penyediaan air bersih.
"Kami juga memberikan beberapa bantuan pemberdayaan ekonomi pertanian, dan ini mungkin yang kita akan coba adalah budidaya mutiara untuk anak-anak muda di sini, karena kalau kita lihat balik modal akan cepat, peningkatan akan sangat cepat kalau mutiara, karena dengan tenaga yang sama, tetapi harganya cukup tinggi," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, masyarakat di Pulau Kei Besar juga akan diberikan bantuan pemberdayaan rumput laut, pemberian kapal untuk nelayan, bantuan pertanian, perkebunan, menjahit, dan lain sebagainya.
"Kita juga bantu, kemudian juga ada untuk nelayan dan beberapa kegiatan lain, menjahit ya, kemudian ada beberapa program yang memang kita siapkan dari jauh, kita lebih siap," ucapnya.
Ia juga mengapresiasi seluruh prajurit TNI Angkatan Laut yang bertugas di KRI Teluk Weda 526 karena telah membantu pendistribusian barang-barang bantuan untuk bakti sosial.
Baca Juga: Bilang Tri Rismaharini Nomor Dua di Jatim karena Belum Gerak, PDIP Mau Usung Risma Lawan Khofifah?
"Saya terima kasih kepada teman-teman dari KRI Teluk Weda 526 yang membantu kami untuk membawa barang-barang yang cukup banyak, ada 27 truk barang yang kita bawa," kata dia.
Di bidang pemberdayaan, ia mengemukakan bahwa pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Ambon untuk transfer ilmu, edukasi, dan pengembangan usaha masyarakat.
Kemensos telah melaksanakan beberapa kegiatan bakti sosial mulai dari operasi katarak, layanan kesehatan kusta dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pembangunan instalasi air bersih, pemberian Rumah Sejahtera Terpadu (RST), pemberdayaan ekonomi, dan pemberian penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS).
Bantuan dari Kemensos yang diangkut selama perjalanan dengan KRI Teluk Weda 526 terdiri atas bibit tanaman, alat pertanian, peralatan olahraga dan kesenian, perlengkapan sekolah, kebutuhan kebersihan dan kesehatan, alat bantu disabilitas, tandon air, perahu, dan penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS).