Suara.com - Pembangunan landmark Garuda di Kantor Presiden Ibu Kota Nusantara (IKN) rampung Sabtu (20/7/24) kemarin.
Hal ini ditandai dengan pemasangan bilah terakhir dan tertinggi atau disebut topping off Garuda di Kantor Presiden IKN.
Bilah Garuda yang digadang-gadang menghabiskan dana triliunan itu disebut akan cepat berkarat, terlebih jika tidak ada perawatan yang rutin.
Namun isu tersebut ditepis oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menurutnya, Material Bilah Garuda ini terbuat dari baja.
Baca Juga: Proyek Bandara IKN Molor, Jokowi Tak Bisa Mendarat 17 Agustus 2024?
Bukan sembarang baja, material Bilah Garuda ini adalah weathering steel. Sebelum membahas lebih jauh, apa itu Weathering steel?
Secara sekilas, material bilah Garuda ini memang terlihat seperti berkarat lantaran warnanya gelap dan cenderung coklat berkarat.
Namun, ternyata itu bukanlah besi biasa yang berkarat sembarangan. Hal ini lebih dikenal dengan weathering steel.
Melansir dari laman gravel.co.id, Weathering steel adalah varian besi rendah karbon yang dihasilkan dengan mencampurkan bahan tertentu untuk meningkatkan ketahanannya terhadap korosi.
Cara terbaik untuk menghindari karat adalah dengan membiarkan permukaannya berkarat secara alami.
Baca Juga: Kejar Setoran, Tol IKN Harus Beres Sebelum Upacara 17 Agustus 2024
Bahan material ini cocok diaplikasikan pada struktur yang terpapar sinar matahari dan hujan secara langsung serta intens.
Baja ini akan membentuk lapisan karat alami dalam waktu enam bulan setelah dipasang. Para arsitek sengaja memilih Weathering steel karena perawatannya mudah dan biayanya cukup efisien.
Baja jenis ini tidak membutuhkan banyak perawatan. Selain itu, karat alami yang terbentuk justru memberikan tampilan yang menarik.
Kekuatan mekanik dari weathering steel ini 30 persen lebih tinggi dibandingkan dengan baja konvensional. Sehingga material ini sangat cocok digunakan pada struktur yang membutuhkan kekuatan tinggi dan ketahanan jangka Panjang.
Untuk diketahui, Bilah Garuda di Kantor Presiden IKN ini berjumlah 4.650 unit. Dengan desain sayap yang lebar, bilah ini akan menjadi simbol ikonik dari IKN yang baru.
Kontributor : Kanita