Suara.com - Salah satu lembaga pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), Singapore Institute of Management (SIM) menandatangani perjanjian kerja sama dengan tiga sekolah di Indonesia untuk membuka peluang untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan global.
Dua dari tiga perjanjian kerja sama ini dilaksanakan dengan Sekolah Menengah Atas Elyon Christian School (Surabaya) dan Sekolah Menengah Atas Ignatius Global School (Palembang), dan memungkinkan SIM untuk merangkul para siswa, dalam memahami aspirasi pendidikan mereka melalui pelaksanaan workshop dan wawancara beasiswa kuliah di luar negeri.
Keuntungan lain bagi sekolah mitra, SIM membuka program pertukaran pelajar bagi para siswa dari sekolah tersebut, dimana para siswa dapat mengikuti pertukaran budaya dan memperluas jejaring dengan pelajar internasional.
Kerja sama ketiga dilaksanakan dengan Yayasan Haluan Abadi Sejahtera, yang akan ditunjuk sebagai Overseas Teaching Center SIM di Batam. Sebagai Overseas Teaching Center yang baru ditunjuk, SIM akan dapat menawarkan program Foundation in Management Studies kepada masyarakat Indonesia. Hal ini dapat membuka jalan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk melanjutkan pendidikan Diploma di SIM dan sarjana pilihan mereka di SIM, Singapura, setelah lulus. Pendaftaran pertama dijadwalkan pada Oktober 2024.
Baca Juga: Pemerintah Hapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa, Pengamat: Pendidikan Jadi Objek Uji Coba
Director Brand, Marketing and Communication, Singapore Institute of Management, mengungkapkan, Gerald Lum, mengatakan SIM telah berada di garis terdepan dalam mendorong pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) dan peningkatan keterampilan tenaga kerja di Singapura dan kawasan Asia.
“Misi kami adalah untuk membentuk individu yang tangguh, cerdas, dan bertanggung jawab, yang siap terjun ke dunia kerja. Dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia, kami menciptakan efek positif yang berlipat ganda saat mereka mampu mendukung komunitas dan organisasi yang mereka layani, dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Melalui MoU ini, pihaknya juga membuka akses bagi lebih banyak orang Indonesia untuk mendapatkan pendidikan kelas dunia dari universitas terbaik di Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa melalui SIM di Singapura.
“Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai potensi terbaik mereka, mendefinisikan kesuksesan pribadi, dan berkembang di tingkat global, sambil memberikan dampak positif bagi orang, perusahaan, dan komunitas di sekitar mereka,” ujarnya.
SIM telah mencetak hampir 200.000 alumni di seluruh dunia, hampir 6000-nya adalah dari Indonesia. Selama acara tersebut, SIM juga mengumumkan bahwa semua peserta didik saat ini dan alumni akan memiliki akses ke kursus micro-credential gratis dan disubsidi mulai Oktober 2024 hingga Maret 2025. Kursus-kursus ini mencakup keterampilan siap kerja untuk mendapatkan pekerjaan impian, keterampilan utama untuk meningkatkan kinerja, serta modul digital terkini. Setelah menyelesaikan kursus, peserta akan mendapatkan lencana digital (digital badge) yang dapat meningkatkan kesempatan kerja mereka.