Suara.com - PDI Perjuangan (PDIP) mengkritisi soal Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief yang diangkat menjadi Komisaris Independen BUMN tepatnya di PLN. Partai berlambang Banteng itu mencium aroma bagi-bagi jabatan yang sudah dilakukan ke para pendukung Prabowo Subianto-Gibran.
"Ya kita melihat sekarang sepertinya bagi bagi jabatan itu sudah menjadi sangat lumrah dianggapnya biasa. Padahal pendukung dari presiden terpilih ini kan presidennya belum dilantik," kata Juru Bicara PDIP Chico Hakim kepada Suara.com, Rabu (24/7/2024).
Ia mengatakan, bukan hanya Andi Arief yang kekinian menjabat sebagai Komisaris BUMN, tapi juga figur lain yang merupakan pendukung Prabowo-Gibran.
"Jadi kita melihat itu banyak sekali ya bukan hanya Andi Arief atau Fauzi Baadila. Harapan kami tentu banyak sekali aturan atau etika terkait pengangkatan komisaris BUMN yang dilanggar," katanya.
Baca Juga: Andi Arief Ditunjuk Jadi Komisaris PLN, Demokrat Cari Ketua Bappilu Baru
Menurutnya, Andi Arief harus mundur dari jabatannya sebagai Ketua Bappilu Demokrat. Pasalnya kalau tidak akan melanggar aturan.
"Bicara soal Andi Arief misalnya dia sebagai Ketua Bappilu Demokrat sementara ada aturan yqng jelas bahwa pengurus aktif di parpol tidak bisa menjadi komisaris di BUMN," ujar dia.
"Dan kita kalau bicara Fauzi Baadila, dengan segala hormat di komisaris PT Pos apakah background yang bersangkutan memang mempuni dan memenuhi kriteria sebagai komisaris BUMN. Sebagai perusahaan begitu besar seperti PT Pos? Nah ini terus menjadi perhatian dan terus dikritisi oleh publk," sambungnya.
Ia menegaskan, negara dengan segala fasilitasnya tak diperuntukan untuk bagi-bagi jabatan.
"Bagi kami negara dan segala fasilitasnya tidak tidak diperuntukan untuk di bagi-bagi hanya karena basis terima kasih dalam tanda kutip. Tapi juga harus basis kompetensi dan kepantasan yang bersangakutan untuk duduk pada jabatannya," imbuhnya.
Baca Juga: Profil Politikus Demokrat Andi Arief yang Kini Duduki Kursi Komisaris PLN
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan jajaran komisaris pada perusahaan pelat merah. Kali ini giliran PT PLN (Persero) yang dirubah susunan komisarisnya.
Salah satunya, Erick Thohir menunjuk politisi Demokrat Andi Arief untuk mengisi posisi Komisaris Independen. Hal ini dibenarkan oleh Politisi Demokrat Syahrial Nasution.
"Iya. Betul. Diangkat menjadi salah satu Komisaris," ujar Syahrial kepada wartawan yang dikutip, Senin (23/7/2024).
Selain itu, bilang dia, Erick Thohir juga menunjuk Burhanuddin Abdullah menggantikan Agus Martowardojo di kursi Komisaris Utama.
"Komutnya Pak Burhanuddin Abdullah yang menggantikan Agus Martowardojo," kata Syahrial.