Penelitian: Hiu di Perairan Brasil Terdeteksi Mengandung Kokain

Bella Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2024 | 05:00 WIB
Penelitian: Hiu di Perairan Brasil Terdeteksi Mengandung Kokain
Ilustrasi Hiu [AFP/Okiknawa Churaumi Aquarium]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan di Brasil telah menemukan bahwa hiu di perairan lepas pantai Brasil mengandung kokain, hasil penelitian yang mengejutkan ini mengungkap dampak serius dari polusi narkoba terhadap kehidupan laut.

Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Oswaldo Cruz di Brasil ini menemukan bukti bahwa hiu di perairan pesisir Brasil terpapar narkoba akibat polusi.

Selama ini, para peneliti telah lama menduga bahwa kehidupan laut dapat terpengaruh oleh narkoba yang dibuang ke laut oleh penyelundup. Kokain dalam jumlah besar telah ditemukan di sekitar Florida, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.

Para ilmuwan meneliti 13 hiu tajam Brasil yang dibeli dari kapal-kapal nelayan kecil. Hiu jenis ini hidup sepanjang hidup mereka di perairan pesisir, sehingga paling mungkin terpengaruh oleh polusi.

Baca Juga: Resmi! Persis Solo Sukses Datangkan Bek Grade A Eropa Eduardo Kunde

Jaringan otot dan hati hiu tersebut kemudian diuji menggunakan teknik kromatografi cair dengan spektrometri massa tandem, di mana molekul-molekul dipisahkan dalam cairan untuk mendeteksi kokain dan benzoylecgonine, metabolit utama dalam kokain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua 13 hiu tersebut positif mengandung kokain, dengan konsentrasi hingga 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk laut lainnya yang pernah dilaporkan.

Penelitian ini merupakan studi pertama yang menemukan keberadaan kokain pada hiu liar dan menemukan bahwa zat tersebut lebih banyak terdapat di jaringan otot daripada di hati hiu.

Namun, penelitian ini juga menyebutkan bahwa bidang penelitian ini masih "sangat terbatas" dan dampak kokain atau benzoylecgonine terhadap kehidupan laut belum sepenuhnya diketahui.

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science of the Total Environment.

Baca Juga: Gagal Lolos, Cabor Sepak Bola Olimpiade Paris 2024 Tanpa Juara Bertahan Brasil

Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang dampak serius polusi narkoba terhadap ekosistem laut. Ini juga menyoroti perlunya tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah polusi narkoba di lautan kita.

Tahun lalu, pada bulan Juni, Penjaga Pantai AS menyita lebih dari 14.100 pon (6.400 kg) kokain di Laut Karibia dan Samudra Atlantik, dengan nilai perkiraan sebesar $186 juta (Rp3,018 trilun). Hal ini menunjukkan betapa besarnya jumlah narkoba yang mungkin berakhir di laut dan mengancam kehidupan laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI