Tanah Longsor Mematikan di Gofa Etiopia, Renggut Nyawa 146 Orang

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 23 Juli 2024 | 23:37 WIB
Tanah Longsor Mematikan di Gofa Etiopia, Renggut Nyawa 146 Orang
Ilustrasi Tanah Longsor Mematikan di Gofa Etiopia [BNPB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 146 orang dikabarkan meninggal dunia akibat bencana alam atau longsor yang terjadi di Distrik Gofa, Etiopia bagian selatan, Selasa (23/7/2024).

Informasi itu disampaikan melalui seorang pejabat pemerintah setempat, bahwa tanah longsor mematikan itu mernggut nyawa 146 orang.

Tanah longsor yang terjadi di distrik terpencil itu menewaskan 96 pria dan 50 wanita, termasuk anak-anak, kata perwakilan pemerintah Zonal dan ketua komite bencana, Habtamu Fetena.

Jumlah korban tewas mungkin meningkat karena upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, katanya.

Baca Juga: Tertunda Pulang dari Mekkah, 5 Jemaah Haji Jabar Dirawat di Tanah Suci

Bencana tersebut terjadi sebelum tengah hari waktu setempat, menurut Fana Broadcasting Corporate milik negara.

Pejabat setempat lainnya, Misikir Mitiku, mengatakan kepada Fana bahwa tim penyelamat juga termasuk di antara para korban, dan beberapa di antaranya hilang selama upaya pencarian dan penyelamatan.

Menyusul tanah longsor yang mematikan tersebut, Gubernur Gofa Dagmawi Ayele menekankan perlunya pendidikan mitigasi bencana bagi masyarakat di daerah itu agar mereka lebih siap menghadapi bencana serupa di masa depan.

“Masyarakat mulai saat ini harus diperlengkapi dan siap menjaga diri dari bencana seperti itu karena daerah tersebut adalah yang paling rentan,” kata Ayele.

Dia juga menekankan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan dampak penuh dari bencana longsor tersebut belum sepenuhnya dinilai.

Baca Juga: Kisah Nyata! Selama 9 Tahun Alami Sakit Luar Biasa, Pria Ini Masih Hidup Meski Ada Pecahan Kaca di Hatinya

Tanah longsor di bagian selatan Ethiopia terjadi berulang kali selama musim hujan yang berlangsung dari Juni hingga Agustus sehingga berkontribusi terhadap ketidakpastian dan bahaya dari kejadian tersebut. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI