Suara.com - Pasukan perlawanan Ukraina dilaporkan berhasil membunuh sedikitnya 12 tentara Rusia dengan semangka beracun. Buah itu juga menyebabkan sekitar 30 lainnya harus dirawat di rumah sakit di Mariupol.
Kota ini menjadi saksi pertempuran selama tiga bulan yang menghancurkan sebagian besar kota pada awal perang. Pasukan perlawanan telah terlibat dalam serangkaian insiden sabotase sejak pendudukan Rusia terhadap Ukraina dimulai.
Pyotr Andryushchenko, penasihat untuk walikota Mariupol, mengomentari insiden semangka ini dengan mengatakan bahwa gerakan perlawanan sedang aktif berjuang.
"Selalu ada orang-orang yang datang secara massal dari Rusia dan ingin mencari uang. Mereka ingin berdagang sesuatu," katanya.
Baca Juga: Keracunan Makanan? Redakan dengan 5 Bahan Alami Ini di Dapur Anda
"Operasi ini sederhana. Jelas bahwa semangka itu dibeli oleh tentara di pangkalan militer (Rusia). Jelas siapa yang menyediakan semangka-semangka ini. Peti semangka tersebut dijual dengan harga murah." lanjut pria tersebut.
Andryushchenko juga menambahkan bahwa ini bukan kali pertama insiden semacam ini terjadi. Beberapa bulan sebelumnya, empat tentara Rusia tewas karena keracunan alkohol.
Kelompok yang menyebut diri mereka sebagai Crimea Combat Seagulls juga memposting di media sosial bahwa mereka telah membunuh 24 tentara Rusia dan merawat 11 lainnya setelah memberi mereka makanan dan minuman yang diracuni di Simferopol, kota terbesar kedua di Crimea.
Sementara minggu lalu, pencarian besar-besaran dilakukan di Rusia untuk salah satu tentara Putin, Alexei Zhuravlyov, 28 tahun, yang melakukan serangan membabi-buta yang menyebabkan dua rekannya tewas dan satu lainnya terluka.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Zhuravlyov melarikan diri dari unitnya di distrik perbatasan wilayah Belgorod dekat Ukraina, bersenjatakan senapan mesin Kalashnikov dan 70 butir peluru.
Baca Juga: Tips Cepat dan Tepat Pertolongan Pertama Keracunan Makanan, Penting Banget Nih!
Motifnya diduga karena membalas dendam atas penghinaan dan intimidasi yang dia alami di dalam tentara Putin.
Zhuravlyov diduga melarikan diri ke Ukraina. Dia adalah seorang prajurit kontrak di unit militer 54708.
"Dia membawa senjata api dan mungkin melakukan perlawanan jika ditangkap." bunyi peringatan dari pihak keamanan terkait.