Erdogan Desak Hukuman Bagi Israel: Untuk Mengakhiri Penindasan!

Bella Suara.Com
Selasa, 23 Juli 2024 | 18:00 WIB
Erdogan Desak Hukuman Bagi Israel: Untuk Mengakhiri Penindasan!
Recep Tayyip Erdogan. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya yang meresahkan di Gaza. Ia berharap tindakan hukuman akan mencegah terulangnya kekejaman serupa di masa depan.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di pesawat yang kembali dari Republik Turki Siprus Utara pada Minggu (21/7), Erdogan mengomentari pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang menegaskan hak warga Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan mendesak evakuasi pemukiman Israel di wilayah pendudukan.

"Saya berharap keputusan ini, bersama dengan keputusan-keputusan sebelumnya yang tidak diindahkan oleh Israel, akan menghasilkan respons positif dari komunitas internasional," ujarnya.

Erdogan juga menyerukan Amerika Serikat untuk memberikan tekanan kepada Israel dan menarik dukungannya terhadap Benjamin Netanyahu, yang ia sebut sebagai "pembunuh,". Upaya tersebut sebagai langkah untuk mengakhiri penindasan di Gaza.

Baca Juga: Seorang Warga Kanada Tewas saat Berupaya Menyerang Tentara Israel di Dekat Gaza

"Untuk mengakhiri penindasan ini, pemerintah AS harus menekan Israel dan menarik dukungannya terhadap Netanyahu dan koleganya," tambahnya.

Presiden Turki juga mengajak seluruh pihak yang mendukung keadilan terhadap tindakan Israel untuk bersatu dan memastikan dukungan penuh terhadap keputusan ICJ.

Menurutnya, langkah-langkah seperti ini merupakan satu-satunya cara untuk mengubah situasi yang ada.

Pengadilan telah menemukan bahwa Israel melakukan pelanggaran hukum internasional, termasuk aktivitas yang disebut sebagai apartheid.

Sejak dimulainya perang brutal oleh Israel pada 7 Oktober, lebih dari 38.900 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka di Gaza, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Adidas Diboikot Karena Dianggap Bela Israel, Ini Sosok Pemiliknya

Lebih dari 89.600 lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka serius, menurut otoritas kesehatan setempat di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI