Pria Hidup Ngirit dan 'Nelangsa' Selama 20 Tahun Kerja, Mimpi Pensiun Dini Hancur Karena Yen Anjlok

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 23 Juli 2024 | 16:29 WIB
Pria Hidup Ngirit dan 'Nelangsa' Selama 20 Tahun Kerja, Mimpi Pensiun Dini Hancur Karena Yen Anjlok
Ilustrasi pekerja (Pixabay/@Mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria Jepang menerapkan gaya hidup FIRE (kemandirian finansial, pensiun dini) secara ekstrem, hidup hemat untuk melepaskan diri dari pekerjaannya yang menyedihkan.

Menurut South China Morning Post, pria berusia 41 tahun, yang namanya tidak diungkapkan, mulai menabung pada awal tahun 2000an untuk pensiun dini dari “pekerjaannya yang stabil namun menuntut”.

Pekerjaannya mengharuskan dia bekerja lembur, terkadang lewat tengah malam. Atas kerja kerasnya, dia memperoleh 5 juta yen (Rp520 juta) setiap tahunnya.

Untuk melepaskan diri dari pekerjaannya yang menyedihkan, pria tersebut menetapkan target tabungan sebesar 100 juta yen (Rp10 miliar).

Baca Juga: Bye-bye Slip Gaji Ribet! Aplikasi Ini Bikin Gaji Karyawan Jadi Mudah dan Transparan

Ilustrasi frugal living (unsplash.com/ Kelly Sikkema)
Ilustrasi frugal living (unsplash.com/ Kelly Sikkema)

Ia memberi julukan pada dirinya sendiri yaitu "Orang yang Pasti Akan Mengundurkan Diri" sebagai motivasi.

Selama 20 tahun, dia tinggal di asrama perusahaannya, membayar sewa 30.000 yen (Rp3 juta) sebulan

Dia mengais furnitur dan peralatan sambil menjalani gaya hidup hemat.

Untuk makan malam, dia biasanya makan buah plum asam, sayuran asin, dan semangkuk nasi. Pada hari-hari tertentu, makan malamnya berupa minuman energi yang diperoleh dengan poin gratis dari toko serba ada.

Di malam hari, dia minum cola dan ngemil biskuit sambil menonton film bertema penjara, yang menurutnya mengingatkan pada kehidupannya sendiri.

Baca Juga: Begini Nasib Karyawan Setelah BUMN Karya Dilebur, Ada PHK?

Suatu kali, ketika microwave-nya rusak, dia memanfaatkan panasnya musim panas untuk memasak ubi di kaca depan mobil rekan-rekannya untuk menghemat uang.

Dia menghindari penggunaan AC atau pemanas. Untuk menyesuaikan diri dengan suhu dan cuaca, dia mengenakan kaos basah, dan di musim dingin, dia melakukan squat agar tetap hangat.

Pria itu berhasil menghemat 135 juta yen (Rp14 miliar) setelah bekerja keras dan menjalani gaya hidup ini selama 20 tahun 10 bulan

Ia bahkan menulis buku tentang tips menghemat uang berdasarkan pengalamannya. Penjualan buku tersebut menjadi sumber pendapatan.

Dia sekarang makan empat butir telur rebus untuk sarapan dan membeli microwave untuk menikmati makanan hangat.

ilustrasi mata uang (Pixabay.com/Wilfried_Pohnke)
ilustrasi mata uang (Pixabay.com/Wilfried_Pohnke)

Namun, ia mengungkapkan kerja kerasnya selama dua dekade mungkin sia-sia.

Dengan terdepresiasinya yen pada awal tahun 2024, pria tersebut mengatakan bahwa tabungannya telah berkurang

"Jika yen terus terdepresiasi, saya tidak akan pernah mencapai kebebasan finansial. Apa yang telah saya kerjakan selama 21 tahun ini? Semuanya tidak ada artinya, sungguh tragis," katanya, menurut South China Morning Post.

Laporan tersebut tidak merinci platform yang digunakan pria Jepang tersebut untuk membagikan kisahnya.

Konon, kisah pria tersebut mengejutkan banyak pengguna media sosial di Tiongkok, dan banyak yang berempati terhadap pria tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI