Suara.com - Serangan udara Israel ke Pelabuhan Hudaidah, Yaman, pada Sabtu (20/7) telah menelan dua korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka. Namun, serangan Israel ke kawasan Yaman itu disebut tidak sampai menimbulkan korban dari warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di negara tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Minggu.
“KBRI Muscat telah berkomunikasi dengan para WNI yang tinggal di wilayah Hudaidah. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban serangan,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (22/7/2024).
Berdasarkan catatan lapor diri KBRI Muscat, terdapat 19 orang WNI yang menetap di wilayah Hudaidah.
Baca Juga: Sosok Rohmat Hidayat WNI Yang Rampok Wanita di Jepang Demi Uang, Ternyata...
Sedikitnya dua korban tewas dan 80 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di pelabuhan Al Hudaidah di Yaman barat, Sabtu.
"Kejahatan musuh Israel yang menargetkan provinsi Al Hudaidah telah menewaskan dua orang dan melukai 80 lainnya, sebagian besar dari mereka mengalami luka bakar parah," kata Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi, menurut kantor berita SABA milik kelompok tersebut.
Israel Serang Pelabuhan Yaman
Sebelumnya, penyiar Al-Masirah melaporkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan Al Hudaidah.
Stasiun televisi tersebut juga menayangkan gambar kebakaran besar yang diklaim terjadi setelah serangan udara di pelabuhan kota tersebut.
Baca Juga: Kelangkaan Pasokan Bahan Bakar dan Medis Terjadi di Rumah Sakit Kota Gaza
"Angkatan Udara Israel menyerang sasaran di kota Al Hudaidah di Yaman," situs Israel Walla mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tempurnya melakukan serangan udara yang menargetkan posisi Houthi di pelabuhan Al Hudaidah di Yaman.
"Serangan udara tersebut merupakan respons terhadap ratusan serangan terhadap Israel selama beberapa bulan terakhir," kata Israel.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik, berbendera, dioperasikan oleh Israel atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah diserang Israel sejak 7 Oktober 2023. (Antara)