Penghapusan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Pakar Pendidikan Nilai Banyak Sekolah Tidak Siap

Minggu, 21 Juli 2024 | 20:50 WIB
Penghapusan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Pakar Pendidikan Nilai Banyak Sekolah Tidak Siap
Ilustrasi siswa SMA. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan bahasa untuk siswa kelas 2 dan 3 SMA rupanya menjadi tantangan bagi sekolah. Pakar pendidikan, Ina Liem mengungkapkan kalau banyak sekolah yang belum memiliki sistem admimistrasi yang siap untuk menjalani kebijakan tersebut. 

Alhasil, proses pembelajaran dengan sistem baru itu belum bisa dilaksanakan secara optimal dan ideal. 
  
"Sekolah sendiri banyak yang belum siap, masih gamang. Itu gak semua sekolah siap secara administrasi. Sehingga banyak sekolah yang tetap membagi kelompok kelas supaya memudahkan pihak sekolah, bukan berfokus pada siswa," kata Ina kepada Suara.com, dihubungi Minggu (21/7/2024). 

Pada akhirnya, sekolah membuat paket mata pelajaran baru untuk nantinya dipilih oleh para murid sendiri. Ia mengungkapkan, beberapa sekolah bahkan ada yang membuat sampai dengan enam paket.
 
"Pada saat membagi, sosialisasinya ke orang tua kadang juga kurang jelas. Sehingga orang tua bingung juga," ujar Ina.

Kiki seorang siswa SMA negeri di Jakarta mengungkapkan kalau sekolahnya salah satu yang telah menerapkan sistem tersebut. Siswa kelas 2 SMA itu menjelaskan kalau sekolahnya memberi nama paket mata pelajaran itu dengan sebutan K1, K2, dan seterusnya, yang telah disusun sejumlah pelajaran.

Baca Juga: Pro Kontra Jurusan IPA-IPS Dihapus, Alasan Kemendikbud Jadi Sorotan, Apa Program Penggantinya?

Kiki dan sejumlah temannya pun memilih paket pelaharan K2 yang terdapat pelajaran gabungan antara IPA dan IPS.

"Aku IPA dapet biologi, doang. Terus IPS ada ekonomi, sosiologi, sejarah, informatika sama MTK wajib. Itu udah ditentuin sama sekolah," kata Kiki kepada Suara.com.

Kiki menambahkan kalau sekolahnya juga menyediakan paket khusus untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan kedokteran dan teknik. Khusus untuk itu, sekolah memberikan pelajaran kimia, fisika, serta matematika lanjutan. 

Sebagai siswa, Kiki merasa kalau sistem belajar seperti itu terasa lebih menyenangkan.

Baca Juga: Jurusan SMA Dihapus Jadi Tantangan Bagi Guru, Pemerintah Diminta Beri Pelatihan Baru

oches
Inilah akibat kemendikbud di isi orang orang bodoh gak berguna, yg di pikiran mereka cuma "proyek" Kurikulum,seragam,UKT dll, sementara kwalitas pendidikan menurun, anak dari pagi sampai malam di paksa belajar baik offline atau online, dunia anak sudah tersita oleh sistem pendidikan yang sangat ngawur, jam les..kegiatan ke agamaan (ngaji,dll) sudah tidak kebagian lagi, mendikbud apalagi...bodoh ...moga orang orang tua gaptek bodoh di kemendikbud baca komenku ini
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI