Serangan Udara Israel di Yaman Sebabkan 2 Orang Tewas dan 80 Terluka

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 21 Juli 2024 | 10:28 WIB
Serangan Udara Israel di Yaman Sebabkan 2 Orang Tewas dan 80 Terluka
Arsip foto - Serangan AS-Inggris di Sana'a, Yaman, Sabtu (25/2/2024). (ANTARA/ANADOLU)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan udara yang dilancarkan Israel di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat menyebabkan dua orang tewas dan 80 lainnya terluka pada Sabtu (20/7/2024) waktu setempat.

Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi menyebutkan, serangan Israel yang menargetkan Provinsi Al Hudaydah telah menewaskan dua orang,

"Melukai 80 lainnya, sebagian besar dari mereka mengalami luka bakar parah," katanya, dilansir (21/7/2024).

Sebelumnya, penyiar Al-Masirah melaporkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan Al Hudaydah.

Baca Juga: Protes Melawan Kuota Kerja di Bangladesh Berujung Chaos, Sebabkan 110 Orang Tewas

Stasiun televisi tersebut juga menayangkan gambar kebakaran besar yang diklaim terjadi setelah serangan udara di pelabuhan kota tersebut.

"Angkatan Udara Israel menyerang sasaran di kota Al Hudaydah di Yaman," situs Israel Walla mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Sementara itu, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tempurnya melakukan serangan udara yang menargetkan posisi Houthi di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman.

"Serangan udara tersebut merupakan respons terhadap ratusan serangan terhadap Israel selama beberapa bulan terakhir," tambahnya.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik Israel, berbendera, dioperasikan atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober 2023. [Antara].

Baca Juga: Guru Sekolah Dituduh Kirim Foto Seksual Eksplisit ke Siswa Remaja, Langsung Ditangkap Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI