"Semoga ikhtiar untuk membenahi tata kelola pemerintahan yang bersih ini diberikan kemudahan dan kelancaran," tambah dia.
Menurut Sudirman, posisi pimpinan lembaga bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan harapan publik, bukan agenda kepentingan pribadi.
Untuk itu, dia mengaku sempat berdiskusi dengan sejumlah pihak yang mewakili pandangan publik, termasuk gerakan masyarakat sipil untuk membahas rencananya maju sebagai pimpinan KPK.
"Apabila memang menjadi kehendak publik dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat, saya akan mempertimbangkan ikut serta dalam seleksi calon pimpinan KPK," ujar Sudirman Said.
Dia juga menilai KPK sebagai lembaga negara yang strategis jika dikelola dengan komitmen dan integritas.
Jika presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto berkomitmen membangun kembali tata kelola dan pemerintahan yang bersih, kata Sudirman, maka proses seleksi Capim KPK akan menjadi momentum untuk penguatan kembali peran KPK.
“Bila panggilan tugas publik datang, preferensi dan kepentingan pribadi harus disingkirkan,” tandas Sudirman.