Suara.com - Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku hingga kini belum menerima tawaran apapun dari partainya untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024. Meskipun, Ahok memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dan bahkan bersaing dengan kandidat unggulan, Anies Baswedan.
Berdasarkan hasim survei Litbang Kompas, Ahok elektabilitas Ahok berada di angka 20 persen. Ahok membuntuti Anies yang berada di peringkat pertama dengan 28,9 persen.
Namun, Ahok menyebut pihaknya saat ini belum membahas Pilkada DKI Jakarta. Karena itu, belum ada komunikasi dari desk Pilkada PDIP kepadanya untuk membahas kontestasi politik ibu kota.
"Kami sedang bahas Pilkada daerah lain," ujar Ahok kepada Suara.com, Jumat (19/7/2024).
Baca Juga: Guyon Walau Bersaing Ketat di Survei, Ahok soal Kans Lawan Anies di Pilgub Jakarta: Tanya PDIP
Ditanya soal hasil survei Litbang Kompas, Ahok tak mau bicara banyak. Ia justru berkelakar meminta hal ini ditanyakan ke pihak pensurvei.
"Mungkin perlu nanya yang survei," kata Ahok.
Kemudian, ditanya rencananya maju dalam Pilkada DKI, Ahok juga tak mau memberikan jawaban. Ia mengaku menyerahkan soal ini kepada Desk Pilkada DPP PDIP.
"Perlu ke Tim Pilkada DPP PDIP," katanya.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru soal dinamika Pilgub Jakarta 2024. Hasilnya, nama Anies Baswedan bertengger di urutan teratas, di susul nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di bawahnya ada Ridwan Kamil.
Baca Juga: Tepis PKB, Elite PDIP Sesumbar: Ahok Sulit Ditandingi Anies di Pilgub Jakarta
Adapun survei yang dilakukan Litbang Kompas ini dipotret pada Juli 2024 ini.
"Anies misalnya, jika survei dilakukan saat ini, tidak kurang 29,8 persen pemilih akan memilihnya," tulis keterangan Litbang Kompas, Selasa (16/7/2024).
Kemudian untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperoleh angka 20 persen.
Sementara untuk eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terpaut jauh dari dua figur tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Emil hanya duduki peringkat ketiga dengan memperoleh angka 8,5 persen.