Prancis Tetap Kirim Senjata ke Israel Meski Dikritik Global

Bella Suara.Com
Jum'at, 19 Juli 2024 | 16:20 WIB
Prancis Tetap Kirim Senjata ke Israel Meski Dikritik Global
Ilustrasi Rudal Aster-15 dan Aster-30. (mbda-system.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prancis, salah satu produsen senjata terbesar di dunia, tetap melanjutkan pengiriman suku cadang senjata ke Israel meskipun negara tersebut terus melancarkan serangan ke Gaza selama sembilan bulan terakhir.

Keputusan ini telah memicu reaksi keras dari masyarakat global yang semakin menguatkan pandangan bahwa negara-negara yang memberikan dukungan senjata kepada Israel terlibat dalam kejahatan tersebut dan harus bertanggung jawab atas konsekuensinya.

Dikutip dari laporan investigasi terbaru Anadolu Agency yang berjudul "Dukungan Senjata Barat untuk Israel," berbagai NGO dan politisi telah mengeluarkan kutipan-kutipan reaksi terhadap langkah ekspor senjata Prancis ke Israel di tengah berlanjutnya serangan Israel di Gaza.

Warga Palestina berjalan menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]
Warga Palestina berjalan menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]

Data yang disampaikan Kementerian Pertahanan Prancis kepada Parlemen Prancis menunjukkan bahwa sejak tahun 2015, Prancis telah memberikan 767 izin ekspor senjata ke Israel.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Tolak Pembangunan Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak di Gaza

Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan bahwa Prancis rata-rata menjual peralatan militer senilai EUR20 juta ke Israel setiap tahunnya.

Total nilai perlengkapan militer yang dikirim dari Prancis ke Israel antara tahun 2013 dan 2022 mencapai EUR207,6 juta, dengan Prancis mengeluarkan izin ekspor senilai total EUR2,5 miliar pada periode 2014-2022.

Pada 25 Maret, situs investigasi Prancis Disclose bersama dengan harian Marsactu melaporkan bahwa Prancis mengirimkan setidaknya 100.000 peluru senjata Gatling ke Israel pada akhir Oktober 2023. Kontroversi ini mencuat kembali pada konferensi pers keesokan harinya, di mana koresponden Anadolu menanyakan Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, tentang tuduhan-tuduhan terkait ekspor senjata ini.

Lecornu menanggapi dengan menegaskan bahwa banyak informasi yang keliru beredar di media sosial mengenai masalah ini. Dia menyatakan bahwa Israel hanya memesan material senilai EUR15 juta dari industri pertahanan Prancis pada tahun 2022, yang menurutnya hanya sebagian kecil dari total ekspor senjata Prancis.

Ia juga menekankan bahwa Prancis hanya mengizinkan penjualan suku cadang senjata yang memungkinkan Israel untuk mengekspor kembali ke negara ketiga, terutama suku cadang kecil yang digunakan untuk sistem pertahanan seperti Iron Dome.

Baca Juga: FPI dkk Bakal Demo Tolak Israel di Olimpiade 2024, Habib Rizieq Bakal Merapat ke CFD Minggu?

Dalam konteks ini, Menteri Pertahanan Prancis menjelaskan bahwa kebijakan ekspor senjata Prancis didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan internasional dan komitmen untuk mempertahankan keamanan regional. Meskipun demikian, tekanan untuk meninjau ulang kebijakan ekspor senjata semakin meningkat di tengah keprihatinan global terhadap dampak konflik di Gaza dan peran negara-negara pemasok senjata dalam konflik tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI