Perdana Menteri Israel Tolak Pembangunan Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak di Gaza

Bella Suara.Com
Jum'at, 19 Juli 2024 | 16:01 WIB
Perdana Menteri Israel Tolak Pembangunan Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak di Gaza
Pengendara melewati mural yang menggambarkan dukungan untuk warga Palestina di tembok pinggir tol lingkar luar Jakarta, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi menolak proposal untuk mendirikan rumah sakit darurat di wilayah Israel.

Padahal, Rumah Sakit tersebut rencananya akan digunakan untuk merawat anak-anak Palestina yang terluka akibat konflik yang telah berlangsung selama hampir sepuluh bulan di Jalur Gaza.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara tegas menolak pembentukan rumah sakit bagi penduduk Gaza di wilayah Israel," bunyi pernyataan Netanyahu pada Kamis (18/7).

Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Jumat (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]
Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Jumat (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]

Keputusan ini diambil setelah Menteri Pertahanan Yoav Gallant merekomendasikan untuk memindahkan sejumlah pasien dari Jalur Gaza ke negara ketiga melalui Israel.

Baca Juga: FPI dkk Bakal Demo Tolak Israel di Olimpiade 2024, Habib Rizieq Bakal Merapat ke CFD Minggu?

Namun, langkah ini menghadapi hambatan setelah Israel mengendalikan perbatasan dan menutupnya sejak Mei lalu. Pihak Israel juga menghalangi evakuasi korban luka dan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Saluran TV swasta Israel, Hebrew Channel 12, melaporkan bahwa keputusan Netanyahu merupakan kemunduran dari rencana sebelumnya untuk mendirikan fasilitas kesehatan darurat.

Rencana ini terkendala oleh hentiannya evakuasi pasien melalui perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, yang dikendalikan oleh Israel sejak konflik dimulai.

Hingga saat ini konflik antara Israel dan Gaza telah mengakibatkan lebih dari 128.000 warga Palestina terbunuh dan terluka sejak dimulainya pada Oktober 2023.

Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, dengan lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang dan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk, termasuk kelaparan dan kehancuran infrastruktur vital di Gaza.

Baca Juga: Belum Dipecat, Fatayat NU Beri Sanksi Dua Anggota yang Temui Presiden Israel

Sementara itu, komunitas internasional terus memantau perkembangan konflik ini, dengan beberapa negara dan organisasi kemanusiaan mengecam penolakan Israel terhadap upaya membantu korban sipil yang terluka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI