Didukung Koalisi Besar, Elektabilitas Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim Bikin Lawan Ciut

Jum'at, 19 Juli 2024 | 14:27 WIB
Didukung Koalisi Besar, Elektabilitas Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim Bikin Lawan Ciut
Bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilgub Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di kantor DPP PKS, Kamis (18/7/2024). (Suara.com/Bagas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, semakin tak terbendung untuk Pilgub Jawa Timur. Setelah mendapat tambahan dukungan dari PKS, duet Khofifah-Emil dinilai berpotensi melawan kotak kosong.

"Duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak tampaknya sulit mendapat lawan tanding sepadan di Pilkada Jawa Timur 2024. Karena itu, duet Khofifah-Emil diprediksi berpeluang melawan kotak kosong," kata Analis Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga kepada Suara.com, Jumat (19/7/2024).

Setidaknya, kata Jamiluddin, ada dua alasan duet Khofifah-Emil berpotensi hanya melawan kotak kosong.

"Pertama, elektabilitas Khofifah sebagai cagub jauh meninggalkan kandidat lainnya. Pesaing terdekatnya Tri Rismaharini dari PDIP bahkan elektabilitasnya jauh di bawah Khofifah," katanya.

Baca Juga: PKB Tak Yakin Ada Poros KIM Lawan Anies Di Pilgub Jakarta: Mereka Bakal Pecah

Selain itu, elektabilitas Khofifah juga jauh meninggalkan Marzuki Mustamar. Padahal Marzuki kandidat cagub yang berpeluang besar akan diusung PKB.

Elektabilitas Khofifah yang tinggi juga diikuti calon wakilnya Emil. Elektabilitas Emil tertinggi dan jauh meninggalkan nama lain yang dinilai potensial menjadi cawagub.

"Melihat tingginya elektabilitas Khofifah dan Emil, tentu dapat membuat efek getar pada cagub dan cawagub yang ingin maju di Jawa Timur. Nyali mereka bisa saja jadi ciut karena peluang menang relatif kecil," katanya.

Kemudian alasan yang kedua, kata dia, partai yang mengusung duet Khofifah-Emil sudah tujuh, yaitu Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PSI, Perindo, dan PKS.

"Ini artinya, duet Khofifah-Emil sudah diusung koalisi besar. Kalau PKB dan Nasdem bisa ditarik mendukung Khofifah-Emil, maka peluang pasangan ini melawan kotak kosong sangat terbuka. Sebab, PDIP tidak akan cukup untuk mengusung sendiri pasangan cagub-cawagub," pungkasnya.

Baca Juga: Dukung Khofifah-Emil di Pilkada Jatim, Elite PDIP Sindir PKS: Mereka Main Aman

PAN secara resmi memberikan rekomendasi dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak maju kembali di Pilgub Jawa Timur 2024. (Foto dok. Ist)
PAN secara resmi memberikan rekomendasi dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak maju kembali di Pilgub Jawa Timur 2024. (Foto dok. Ist)

Survei

Sebelumnya Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas figur untuk Pilgub Jawa Timur 2024. Hasilnya nama Khofifah Indar Parawansa duduki posisi teratas, Tri Rismaharini menyusul di bawahnya.

Khofifah sebagai petana di Pilgub Jatim masih menjadi daya tarik. Setidaknya terlihat dari hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024 ini.

"Meskipun separuh responden cenderung belum menentukan pilihan, sosok mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menempati posisi teratas dengan tingkat keterpilihan mencapai 26,8 persen," tulis paparan Litbang Kompas, Jumat (19/7/2024).

Adapun di urutan kedua, ada nama Menteri Sosial yang juga Eks Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dengan angka 13,6 persen.

Dengan adanya hal itu, dalam survei tersebut terpotret hanya dua figur perempuan yang meraih elektabilitas di atas 10 persen.

Adapun setelah dua nama figur peremluan itu, ada nama Emil Dardak dengan angka 3,8 persen.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi menyerahkan surat keputusan untuk mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak untuk maju pada Pilkada Jawa Timur 2024. (Suara.com/Dea)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi menyerahkan surat keputusan untuk mengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak untuk maju pada Pilkada Jawa Timur 2024. (Suara.com/Dea)

Selanjutnya ada nama Saifullah Yusuf, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan eks Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim, Marzuki Mustamar. Ketiga nama itu hanya meraih angka di bawah 2 persen.

Sementara itu terpotret responden dalam survei ini yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 51 persen dan yang menjawab lainnya 1,8 persen.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 20-25 Juni 2024 dengan periode melalui wawancara tatap muka. Sebanyak 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error ± 4,38 persen dalam penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI