Waspada! Polusi Udara Jakarta Tak Hanya Ganggu Pernapasan, Dokter Ingatkan Bahaya Bagi Kulit

Kamis, 18 Juli 2024 | 19:28 WIB
Waspada! Polusi Udara Jakarta Tak Hanya Ganggu Pernapasan, Dokter Ingatkan Bahaya Bagi Kulit
Foto sebagai ILUSTRASI: Alat penyemprot kabut udara (water sprayer) terpasang di atap Gedung Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buruknya kualitas udara di Jakarta rupanya tidak hanya berbahaya terhadap kesehatan pernapasan dan fungsi paru-paru. Tetapi juga bisa merusak organ tubuh terluar, yakni kulit.

Hingga Kamis (18/7/2024) pagi, kualitas udara Jakarta masih terpantau buruk dilihat dari indeks kualitas udara (AQI) yang tercatat berada di angka 158 berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir. Angka itu menunjukan Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 38,5 mikrogram per meter kubik.

Kategori tidak sehat diartikan sebagai kualitas udaranya yang justru dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif.

"Debu sangat berbahaya untuk kulit karena partikelnya yang sangat kecil dapat menembus lapisan kulit dan menyebabkan iritasi serta peradangan," kata dokter estetika dr. Marsella Setiawan, Msc. Aes.Med., dalam keterangannya kepada Suara.com, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga: Bisa Merugikan Manusia! Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima di Dunia Senin Ini

Berdasarkan studi dari Journal of Investigative Dermatology juga menunjukkan bahwa paparan polusi udara, termasuk debu, dapat mengurangi kelembapan kulit dan meningkatkan kerutan.

Paparan debu dari polusi udara juga jadi salah satu pelaku utama terjadinya kulit yang kusam serta cepat menua.

"Debu yang menempel pada kulit dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan peradangan, dan menghambat regenerasi sel kulit," jelasnya.

Bila memang harus beraktivitas di luar ruangan di sekitar Jakarta, dokter Marsella menyarankan agar rutin membersihkan wajah hingga tiga tahapan.

Pertama, menggunakan pembersih berbasis minyak untuk mengangkat kotoran dan makeup. Kemudian dilanjutkan dengan micellar water untuk membersihkan sisa kotoran dan minyak. Dan langkah terakhir pembersih wajah berbasis air untuk memastikan kulit benar-benar bersih dari semua kotoran.

Baca Juga: Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Nomor Lima Terburuk di Dunia

"Facial bantu membersihkan pori-pori, mengangkat sel kulit mati, dan meningkatkan sirkulasi darah di wajah. Perawatan rutin ini bantu menjaga kulit tetap bersih, segar, dan bebas dari masalah kulit seperti jerawat dan komedo," ujar dokter Marsella.

Setelah dibersihkan, penting menggunakan pelembab agar kulit tetap terhidrasi. Berdasarkan American Academy of Dermatology, kulit yang terhidrasi dengan baik dan terjaga kesehatannya akan memancarkan kilau alami.

Hal itu yang membuat kulit sehat seperti bertekstur halus, elastisitas baik, dan tidak terjadi peradangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI